Lestari Moerdijat Dukung Program Penghutanan Kembali Lahan Kritis
Pojok MPR-RI

Lestari Moerdijat Dukung Program Penghutanan Kembali Lahan Kritis

Terus berupaya menjaga keseimbangan ekosistem merupakan bagian upaya beradaptasi menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan iklim yang terjadi saat ini.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 1 Menit
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Istimewa.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Istimewa.

JAKARTA - Menanam pohon di lahan kritis dan mangrove di sepanjang pantai merupakan salah satu upaya dalam menjaga keseimbangan alam yang terganggu dengan banyaknya perubahan di berbagai sisi kehidupan kita. Demikiandiungkapkan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (21/11), dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November.

Peringatan Hari Pohon Sedunia, ujar Lestari, harus dimanfaatkan sebagai upaya untuk memupuk harapan terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon bagi ekosistem lingkungan. Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, cuaca ekstrem beberapa tahun terakhir kerap terjadi di Indonesia.

Dengan daya dukung alam yang rapuh akibat terjadi ketidakseimbangan ekosistem, ujar Rerie, datangnya cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana.

Sejumlah potensi bencana alam, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus mampu diantisipasi dengan berbagai langkah yang strategis dan berkelanjutan.

Rerie menyambut baik rencana Pemerintah membangun 30 pusat pembibitan pohon dalam tiga tahun ke depan untuk mendukung program penghutanan kembali lahan kritis di berbagai daerah.

Semua pihak, ia menjelaskan, harus berperan aktif dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan salah satu upayanya lewat penanaman kembali kawasan-kawasan yang kritis.

Sejumlah gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat, ujar Rerie, harus menjadi pendorong bagi setiap warga negara untuk terus melindungi Tanah Airnya dari ancaman potensi bencana alam di sekitar kita.

Tags: