Sekretariat Jenderal MPR Raih Anugerah Meritokrasi 2021
Pojok MPR-RI

Sekretariat Jenderal MPR Raih Anugerah Meritokrasi 2021

Anugerah Meritokrasi menjadi instrument yang mendukung upaya pembinaan ASN secara lebih transparan, dan akuntabel, sehingga melahirkan para ASN yang memiliki kompetensi di bidangnya melalui satu sistem yang betul-betul menghargai prestasi kerja.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 2 Menit
Sekretaris Jenderal MPR, Dr. Ma’ruf Cahyono SH., MH. Foto: Istimewa.
Sekretaris Jenderal MPR, Dr. Ma’ruf Cahyono SH., MH. Foto: Istimewa.

SURABAYA  - Bangga mendapat apresiasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Anugerah ini juga akan memudahkan bagi Setjen MPR untuk menempatkan para ASN sesuai dengan kompetensi umum maupun bidang yang dimilikinya. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR, Dr. Ma’ruf Cahyono SH., MH.setelah menerima ‘Anugerah Meritokrasi Tahun 2021’ di Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2021.  Anugerah ini diberikan oleh KASN kepada kementerian, lembaga negara, dan pemerintah daerah yang berhasil menerapkan sistem merit dengan katagori baik dan sangat baik.

Acara yang digelar di kota pahlawan tersebut sangat istimewa. Selain dihadiri secara virtual oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, hadir pula secara langsung Ketua KASN Agus Pramusinto; Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, juga sejumlah kepala lembaga negara, gubernur, bupati, dan walikota.

Anugerah Meritokrasi menurut Ma’ruf Cahyono tidak hanya sebagai wujud capaian prestasi sistem pembinaan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Setjen MPR tetapi juga bagian dari upaya melakukan reformasi birokrasi. “Anugerah ini merupkan wujud nyata bahwa reformasi birokrasi berjalan di Setjen MPR,” ujarnya.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, itu berharap ke depan sistem pembinaan ASN di lingkungan Setjen MPR dapat mewujudkan  para ASN yang profesional, netral dan  mampu melayani anggota MPR dan masyarakat, sebagai sistem pendukung  tugas-tugas dan kewenangan konstitusional MPR.

Menurut pria asal Banyumas itu, Anugerah Meritokrasi menjadi instrument yang mendukung upaya pembinaan ASN secara lebih  transparan, dan  akuntabel, sehingga melahirkan para ASN yang memiliki kompetensi di bidangnya melalui satu sistem yang betul-betul menghargai prestasi kerja. Dengan kompetensi yang dimiliki, Ma’ruf Cahyono yakin tugas-tugas yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kinerja dengan lebih maksimal.

Lebih lanjut, Ma'ruf Cahyono menjelaskan, Anugerah Meritokrasi akan memberikan kemandirian bagi sistem pembinaan PNS di lingkungan Setjen MPR untuk bisa menentukan kualifikasi jabatan yang sesuai dengan kebutuhan dan melalui suatu alat ukur yang sudah ditentukan dalam sistem. “Harapannya dengan penghargaan ini akan terus memacu semangat untuk terus me ningjatkan sistem pembinaaan ASN Setjen MPR RI sebagai pelaksanaan dari manajemen PNS. Sehingga  melahirkan sumber daya manusia aparatur, para birokrat yang dapat bekerja secara profesional meskipun ruang lingkup tugas layanannya berada dalam lembaga politik(legislatif), ”tuturnya.

Menurut Ma'ruf Cahyono, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam menerapkan sistem merit. Pertama, kualitas SDM aparatur untuk memberikan suatu layanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota MPR maupun masyarakat. Kedua, kebutuhan SDM yang masih kurang kuantitasnya. Untuk menutupi kekurangan ini maka perlu meningkatkan kualitas SDM sehingga diharapkan jumlah yang terbatss tidak.mrnjadi kendala dalam tugas pelayanan .

“Kekurangan jumlah ASN  dapat ditutupi dengan meningkatkan SDM yang berkualitas,” ujarnya. Ketiga, diakui bahwa tugas-tugas lembaga politik sangat dinamis sehingga dengan sistem merit, Setjen MPR mampu melaksanakan pembinaan ASN secara transparan dan akuntabel.  “ASN dapat beradaptasi dan  dipercaya,” tuturnya. 

Tags: