Tajuk

Masih Dunia yang Sama

Thomas Friedmann, penulis tajuk the New York Times, dan pemenang hadiah Pullitzer tahun 2001 untuk commentaries menganalisa bahwa pusat kekuasaan dunia pasca perang dingin beralih ke tiga pusat kekuasaan utama: (i) Negara adidaya yang sekarang di monopoli oleh Amerika Serikat yang kini kesepian di kelompok ini, (ii) super market, yaitu pasar uang dan modal yang berpusat di Wall Street, Nasdaq, Tokyo, London, Hong Kong, dan Singapura, dan (iii) pribadi-pribadi yang mempunyai sumber daya luar biasa, baik uang, informasi, teknologi atau campuran dari unsur-unsur itu. Sebagian di antaranya, pribadi-pribadi yang marah terhadap kemapanan kekuasaan maupun bisnis tradisional, termasuk negara-negara kuat dan represif, para industrialis kaya, serta pemilik old money.
ATS

Kebohongan Publik

Teori hak asasi manusia yang modern menuntut hak atas informasi yang harus diberikan secara terbuka dan merata kepada setiap warga negara. Dalam wujud kesehariannya, pemberian hak atas informasi menjelma jelas dalam kehadiran kebebasan pers. Pers yang bebas mengungkap semua aspek kehidupan negara dan masyarakat menjadi serba kasat mata, tanpa 'tedeng aling-aling'.
ATS

Arah Perubahan

Ada beberapa perkara yang menguak harapan baru bahwa akan ada sedikit gerakan maju untuk meninggalkan krisis multidimensi di Indonesia. Pertama, tiba-tiba wajah hukum mengeras. Akbar Tandjung ditangkap dan diadili, Syahril Sabirin dihukum, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya, dan Hashim Djojohadikusumo ditangkap dan diadili. Tommy Suharto diadili untuk tindak pidana yang diancam hukuman mati. Antrean para tokoh orde baru dan kroninya yang akan diperiksa dan diadili mungkin masih panjang. Rakyat yang memandang hukum adalah balas dendam bersorak.
ATS

Negara Tanpa Pemerintahan

Pekan-pekan terakhir ini kita merasakan bahwa negara berjalan tanpa pemerintahan. Negara seperti roda yang dilepas dari tempat tinggi, bergulir sendiri menukik-nukik, terbentur-bentur, tanpa kepastian arah, kendali dan tujuan, dan tanpa satupun kita tahu bila, di mana, dan dalam kondisi apa akan berhenti.
ATS

Pengampunan

Allah Maha Pengampun. Itu salah satu satu nama Allah, juga sifat Allah. Dalam banyak agama, manusia diminta untuk mencoba mendekati sifat Allah, yaitu memberi maaf dan ampun kepada sesama. Maka lahirlah konsep hukum amnesti, grasi, abolisi, dan rehabilitasi di sebagian besar kalau tidak semua sistem hukum di dunia. Pengampunan dalam hukum adalah konsep universal, karena mempunyai roh yang sama, humanisme.
ATS

Demi Waktu dan Roda Kehidupan yang Bergulir

Roh jahat tidak pernah mati. Begitu juga yang hidup dalam jasad dan kalbu Rahwana. Rahwana bisa dikalahkan. Dan kerajaan Alengka yang sarat dengan pikiran licik, olah kejahatan, dengki, dan keangkara-murkaan bisa dilumpuhkan, bertekuk lutut di hadapan jelmaan kebenaran dan keadilan, Sri Rama dan pasukan keranya.
ATS

Menilai 100 Hari Pemerintahan Megawati : Adilkah ?

Banyak cara untuk mengukur kegagalan suatu pemerintahan. Ukuran tadi bisa dari yang paling ekstrim. Misalnya, dari statistik kependudukan, dengan mengambil berapa banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Berapa persen penduduk yang masih buta huruf. Berapa jumlah penduduk yang menikmati fasilitas pendidikan sampai sekolah menengah. Berapa jumlah penduduk masih menderita tuberkulosa atau miskin gizi. Berapa jumlah penduduk yang menjadi penganggur terselubung, dan sebagainya.
ATS

Ketidakadilan dan Kekerasan

Hampir semua bangsa dan umat manusia di dunia mendambakan perdamaian, harkat kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan dalam hubungan antar anak bangsa, antar warga negara dan penguasa, antar bangsa, dan antar manusia sedunia. Penyelenggara pemerintahan di manapun selalu dibebani tugas untuk menciptakan dan memelihara perdamaian, harkat kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan.
ATS

Hak-hak Dasar

Penguasa di manapun juga harus mengakui bahwa hak-hak azasi atau hak-hak dasar rakyat atau warga-negaranya dijamin hidup dalam peraturan perundangan mereka, baik yang lahir dari komitmen bersama semua elemen komponen bangsa melalui proses pembentukan legislasi bersama lembaga wakil rakyat maupun karena komitmen untuk menjadi bagian dari masyarakat internasional yang beradab dengan mengadopsi konvensi-konvensi internasional.
ATS

Jaksa Agung

Pilihan Presiden Megawati untuk Jaksa Agung baru banyak mengecewakan para reformis yang menginginkan perubahan dalam tempo sesingkatnya pembaharuan, penegakan, serta pelaksanaan hukum dan keadilan di Indonesia. Setelah pilihan kabinetnya yang dianggap kompromistis dengan pasar, Mega kemudian menunda penunjukkan Jaksa Agung beberapa hari.
ATS