Personalisasi
Halo,
Anda,

Segera Upgrade paket berlangganan Anda.
Dapatkan fitur lebih lengkap
Profil
Ada pertanyaan? Hubungi Kami
Bahasa
id-flag
en-flag

Perbedaan Das Sollen dan Das Sein

Share
copy-paste Share Icon
Ilmu Hukum

Perbedaan Das Sollen dan Das Sein

Perbedaan <i>Das Sollen</i> dan <i>Das Sein</i>
Nafiatul Munawaroh, S.H., M.HSi Pokrol
Si Pokrol
Bacaan 10 Menit
Perbedaan <i>Das Sollen</i> dan <i>Das Sein</i>

PERTANYAAN

Apa itu das sollen dan das sein? Apakah perbedaan das sollen dan das sein, law in book and law in society? Terima kasih

 

DAFTAR ISI

    INTISARI JAWABAN

    Das sollen adalah peraturan hukum yang bersifat umum atau kenyataan normatif (apa yang seharusnya atau seyogyanya dilakukan), sedangkan das sein adalah suatu peristiwa konkret yang terjadi di masyarakat. Das sollen dan das sein ditemukan dalam penelitian hukum. Dalam konteks ini, das sollen adalah apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para ahli hukum dalam tataran teoritik (law in the books), yakni hukum dalam bentuk cita-cita bagaimana seharusnya; sedangkan (das sein) lebih kepada hukum sebagai fakta (yang senyatanya), yaitu hukum yang hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action).

    Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.

    ULASAN LENGKAP

    Terima kasih atas pertanyaan Anda.

    Artikel di bawah ini adalah pemutakhiran dari artikel dengan judul Perbedaan Das Sollen dengan Das Sein yang dibuat oleh Sovia Hasanah, S.H., dan pertama kali dipublikasikan pada Kamis, 12 April 2018.

    Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik hukumonline.com disiapkan semata – mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum (lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya). Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra Justika.

    Pengertian Das Sollen dan Das Sein

    Menurut Sudikno Mertokusumo dalam Mengenal Hukum: Suatu Pengantar, das sollen adalah kenyataan normatif atau apa yang seyogyanya dilakukan. Sedangkan das sein adalah kenyataan alamiah atau peristiwa konkret (hal. 16).

    “Barang siapa mencuri harus dihukum”, “barang siapa membeli sesuatu harus membayar” adalah suatu kenyataan normatif atau apa yang seharusnya terjadi (das sollen). Sedangkan jika nyata-nyata seseorang telah mencuri atau seseorang membeli sesuatu tidak membayar maka terjadi kenyataan alamiah atau terjadi peristiwa konkret (das sein) (hal. 16).

    Lebih lanjut, Sudikno, menerangkan bahwa kaidah hukum sebagai ketentuan atau pedoman tentang apa yang seharusnya dilakukan, memerlukan peristiwa konkret (das sein), karena peritiwa konkret merupakan aktivator yang diperlukan untuk dapat membuat aktif kaidah hukum (hal. 16 – 17).

    Di sisi lain, suatu peristiwa konkret baru bisa menjadi peristiwa hukum perlu ada kaidah hukum. Peristiwa hukum adalah peristiwa yang relevan bagi hukum, peristiwa yang oleh hukum dihubungkan dengan akibat hukum, atau peristiwa yang oleh hukum dihubungkan dengan timbul atau lenyapnya hak dan kewajiban (hal. 17).

    Misalnya: merokok adalah peristiwa konkret, tetapi kalau ada orang merokok di dekat pompa bensin yang ada papan larangan merokok dan kemudian terjadi kebakaran yang disebabkan oleh rokok orang tersebut, maka merokok menjadi peristiwa hukum yang menyebabkan si perkok dihukum (hal. 17).

    Das Sollen dan Das Sein dalam Penelitian Hukum

    Sabian Utsman dalam Metodologi Penelitian Hukum Progresif (hal.17), das sollen dan das sein ditemukan dalam penelitian hukum. Penelitian hukum setidaknya mendiskusikan antara apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum (das sollen) yang diungkapkan para ahli hukum dalam tataran teoritik (law in the books). Pada tataran ini, lebih pada kajian dasar-dasar normatif (hukum dalam bentuk cita-cita bagaimana seharusnya) dengan apa yang senyatanya (das sein) lebih kepada hukum sebagai fakta, yaitu hukum yang hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action).

    Sabian mencontohkan das sollen dan das sein sebagai berikut:[1]

    Seharusnya (das sollen) = Pemerkosaan itu melanggar hukum

    Senyatanya (das sein)   = Pemerkosaan itu tidak mudah dihukum.

    Pertanyaan: Mengapa pemerkosa sering dinyatakan tidak terbukti bersalah pada saat pemeriksaan pengadilan? Dalam hal ini ada selisih antara das sollen dan das sein, di mana seharusnya pemerkosa itu dihukum karena perbuatan tersebut benar-benar dilakukan, tetapi senyatanya sering tidak terbukti bersalah sesuai ketentuan yang berlaku.[2]

    Menjawab pertanyaan Anda, dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan das sollen dan das sein itu tidak sama. Singkatnya, perbedaan das sollen dan das sein adalah: das sollen adalah peraturan hukum yang bersifat umum atau kenyataan normatif; apa yang seharusnya atau seyogyanya dilakukan, sedangkan das sein adalah suatu peristiwa konkret.

    Kemudian, terkait das sollen dan das sein dalam penelitian hukum; das sollen adalah apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para ahli hukum dalam tataran teoritik (law in the books), yakni hukum dalam bentuk cita-cita bagaimana seharusnya; sedangkan (das sein) lebih kepada hukum sebagai fakta (yang senyatanya), yaitu hukum yang hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action).

    Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

    Referensi:

    1. Sabian Utsman. Metodologi Penelitian Hukum Progresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014;
    2. Sudikno Mertokusumo. Mengenal Hukum: Suatu Pengantar. Cetakan kedua. Yogyakarta: Liberty, 2005.

    [1] Sabian Utsman, Metodologi Penelitian Hukum Progresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, hal. 18

    [2] Sabian Utsman, Metodologi Penelitian Hukum Progresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, hal. 19

    Tags

    ilmu hukum
    istilah hukum

    Punya Masalah Hukum yang sedang dihadapi?

    atauMulai dari Rp 30.000
    Baca DisclaimerPowered byempty result

    KLINIK TERBARU

    Lihat Selengkapnya

    TIPS HUKUM

    Baca Tips Ini Sebelum Menggunakan Karya Cipta Milik Umum

    28 Feb 2023
    logo channelbox

    Dapatkan info berbagai lowongan kerja hukum terbaru di Indonesia!

    Kunjungi

    Butuh lebih banyak artikel?

    Pantau Kewajiban Hukum
    Perusahaan Anda Di Sini!