Togar S.M. Sijabat, S.H., M.H. 

PBH Peradi

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Perbuatan hukum terhadap harta bersama harus didasari atas persetujuan bersama pasangan. Jika tidak berdasarkan persetujuan pasangan Anda, maka perjanjian sewa yang Anda maksud dapat dibatalkan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, untuk menuntut hak Anda dan anak-anak Anda, dapat dibicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu dengan suami dan keluarga besar. Jika tetap tidak menemukan jalan keluar, Anda dapat mengajukan gugat cerai ke pengadilan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Sahkah Perjanjian Sewa atas Harta Bersama Tanpa Persetujuan Istri?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Jasa makelar pekerjaan dapat dipadankan dengan pelaksana penempatan tenaga kerja menurut <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/13146/undangundang-nomor-13-tahun-2003" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan</a> (&ldquo;UU Ketenagakerjaan&rdquo;), yang salah satunya dapat berupa lembaga swasta berbadan hukum. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta wajib memiliki izin tertulis dari Menteri Ketenagakerjaan atau pejabat yang ditunjuk.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pelaksanaan penempatan tenaga kerja yang dilakukan perorangan pada dasarnya bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan. Tidak dapat dihubunginya kakak Anda juga mengindikasikan telah terjadi suatu perbuatan pidana, yang melanggar <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/wetboek-van-strafrecht-wvs" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Lalu apa yang harus dilakukan? Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Sanksi â€˜Makelarâ€™ Pekerjaan yang Menutup-nutupi Keberadaan Pekerja

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Memaksa seseorang untuk mengirim foto telanjang, diikuti dengan kata-kata kasar, memenuhi unsur-unsur Pasal 289 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/nprt/38/wetboek-van-strafrecht-(wvs)-kitab-undang-undang-hukum-pidana-(kuhp)" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a>. Pelakunya dapat dipenjara paling lama sembilan tahun.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, jika pemaksaan tersebut didahului dengan teks-teks yang melanggar kesusilaan, yang bersangkutan juga dapat dijerat dengan ketentuan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu-no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</a>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Jerat Hukum Memaksa Seseorang Mengirim Foto Cabul

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Titik berat penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga (&ldquo;KDRT&rdquo;) adalah kepentingan korban. Pada dasarnya, tidak ada upaya mediasi dalam proses persidangan pidana.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Hakim pun tidak boleh melakukan mediasi dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana KDRT. Namun mediasi oleh korban dan pelaku di luar pengadilan, dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan hakim mengenai berat ringannya hukuman yang diberikan kepada terdakwa.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Dapatkah Hakim Melakukan Mediasi Kasus KDRT?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Jika klausul keadaan memaksa (<em>force majeur</em>) dicantumkan dalam perjanjian, termasuk karena perubahan peraturan, dan memang pihak yang membuat perjanjian menurut hukum tidak lagi berkompeten untuk melakukan perbuatan hukum, maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Dalam hal ini, para pihak menjadi tidak cakap dalam melakukan perbuatan hukum. Pihak yang tidak dapat melaksanakan prestasi tersebut seharusnya tidak dapat dituntut.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


<i>Force Majeur</i> karena Perubahan Regulasi

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pemotongan gaji untuk membayar denda yang <strong>tidak diatur tegas</strong> dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, <strong>bertentangan dengan hukum</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, koperasi juga dapat dikenai <strong>sanksi administratif</strong>, karena melakukan pemotongan upah lebih dari 50 persen dari setiap pembayaran upah yang diterima pekerja/buruh.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Denda Potong Gaji tanpa Diatur dalam Perjanjian Kerja, Memang Boleh?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Hubungan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan <em>outsourcing </em>diatur dalam perjanjian kerja secara tertulis antara perusahaan lain (perusahaan penyedia) dan pekerja/buruh yang dipekerjakannya, baik untuk waktu tertentu maupun waktu tidak tertentu.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Lalu, tanpa adanya perjanjian tertulis, apa yang dapat dilakukan pekerja <em>outsourcing </em>untuk memperoleh kembali akta kelahirannya yang ditahan? Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Cara Mendapatkan Kembali Akta Kelahiran yang Ditahan Perusahaan secara Ilegal

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pada dasarnya, Kantor Pertanahan sebagai pelaksana tugas Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota dapat menolak perpanjangan Hak Guna Bangunan (&ldquo;HGB&rdquo;) atas sejumlah alasan, seperti tanahnya tidak lagi dipergunakan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat, dan tujuan pemberian hak tersebut, serta syarat-syarat pemberian HGB tidak lagi dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Kantor Pertanahan juga sangat mungkin menolak perpanjangan HGB jika diajukan kurang dari dua tahun sebelum habisnya masa berlaku HGB.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Wewenang Kantor Pertanahan Menolak Perpanjangan HGB

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Menurut <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17229/burgerlijk-wetboek" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Perdata</a>, yang bisa diwariskan bukan hanya harta, melainkan juga utang si pewaris. Oleh karena itu, ketika si berutang telah almarhum, maka ahli warislah yang berhak untuk menjalankan kewajiban-kewajiban dari si pewaris, termasuk membayar utangnya.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">HGB sendiri tidak hapus karena kematian pemegangnya, melainkan, salah satunya karena jangka waktunya berakhir. Hapusnya HGB kemudian memang menjadi salah satu sebab yang menghapuskan hak tanggungan, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 18 ayat (1) huruf d <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/11822/undangundang-nomor-4-tahun-1996" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah</a>. Namun demikian, hapusnya hak tanggungan karena hapusnya hak atas tanah yang dibebani hak tanggungan tidak menyebabkan hapusnya utang yang dijamin.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Status Warisan Utang dengan Jaminan HGB Kedaluwarsa

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pekerja yang tidak menerima hak gajinya dan mengalami pemutusan hubungan kerja secara sepihak dapat mengajukan perselisihan hubungan industrial. Tahap pertama adalah dengan merundingkan masalah ini dengan perusahaan (perundingan bipartit). Apabila tidak diperoleh hasil memuaskan, pekerja dapat mengadu ke instansi ketenagakerjaan setempat. Jika masih tidak tercapai kesepakatan, pekerja dapat mengajukan gugatan lewat pengadilan hubungan industrial (&ldquo;PHI&rdquo;).</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Di sisi lain, pekerja sebaiknya tidak menahan data milik perusahaan, karena berpotensi menimbulkan masalah baru. Jika perusahaan menolak menjalankan putusan PHI, pekerja dapat memohonkan sita eksekutorial atau mengajukan gugatan pailit atas pengusaha.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Dipecat Tanpa Pesangon dan Gaji, Bolehkah Karyawan Menahan Data Perusahaan?

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

Altruist Lawyers

Yang  & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Firma Hukum Magnaar

Apa Saja Lembaga Penegak Hukum di Indonesia?

Aturan Besaran Nominal Mahar Pernikahan dalam Islam

Siapa yang Menjadi Wali Nikah bagi Anak Luar Kawin?

Penerjemahan Resmi Peraturan Perundang-Undangan, Begini Aturannya

Mengenal Macam-macam Sanksi Pidana Anak

Dr. MICHAEL HANS & Associates 

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#222222">Pada intinya, dalam kontrak kerja perlu diperhatikan tiga unsur utama, yakni pekerjaan atau kewajiban pekerja, upah, dan perintah atau batasan-batasan yang berlaku saat menjalani pekerjaan.</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#222222">Namun, bagaimana dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (&ldquo;PKWT&rdquo;) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (&ldquo;PKWTT&rdquo;)? Apakah ada perbedaan antara kedua perjanjian tersebut? </span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Perhatikan Ini Sebelum Tanda Tangan Kontrak Kerja

Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP)

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#222222">Pemanfaatan hak ekonomi secara komersil terhadap karya cipta yang telah menjadi milik umum (<em>public domain</em>) pada prinsipnya tidak memerlukan izin terlebih dahulu dari pihak manapun. </span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#222222">Namun sebelum melakukan pemanfaatan tersebut, sepatutnya Anda melakukan langkah-langkah tertentu untuk meminimalisir terjadinya sengketa di kemudian hari. Apa saja?</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify">&nbsp;</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Togar S.M. Sijabat, S.H., M.H.

Arsip Jawaban