Saufa Ata Taqiyya, S.H.

Si Pokrol

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pelaku usaha yang belum menguasai prasarana yang diperlukan untuk kegiatan usahanya, seperti tanah, harus mempunyai izin lokasi untuk membebaskan tanah yang akan dipakai. Pembebasan tanah tanpa izin lokasi merupakan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Meskipun tidak terdapat ketentuan sanksi administratif maupun pidana terhadap pelanggaran tersebut, tanpa izin lokasi, tanah yang dibebaskan tersebut tidak dapat diproses permohonan hak atas tanahnya.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Akibat Hukum Pembebasan Tanah Tanpa Izin Lokasi

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Kami asumsikan sertifikat yang Anda maksud adalah sertifikat hak atas tanah.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Perbuatan orang lain yang dengan dalih membantu untuk menjual tanah, namun ternyata mengambil sertifikat hak atas tanah milik Anda, lalu menjaminkannya tanpa sepengetahuan Anda dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penipuan, penggelapan, dan/atau pemalsuan dan/atau pemakaian surat palsu.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, Akta Pemberian Hak Tanggungan, jika ada, maka dapat Anda mintakan pembatalannya kepada hakim. Jika akta tersebut tidak ada, maka koperasi tidak berwenang untuk mengeksekusi tanah tersebut untuk pelunasan utang.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Apakah atas peristiwa ini, pihak koperasi dapat diancam sanksi pidana? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Jerat Hukum Menjaminkan Tanah Orang Lain Tanpa Izin

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Surat-surat yang Anda terangkan kami asumsikan sebagai bukan akta autentik atau bukan akta yang dibuat oleh atau di hadapan notaris.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Surat yang ditandatangani oleh orang lain selain yang berkepentingan, berarti telah dibuat oleh orang yang tidak berwenang, kecuali ada pemberian kuasa kepada penanda tangan untuk menandatangani untuk dan atas nama yang berkepentingan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Mengenai surat dengan cap jempol, surat tersebut dapat disamakan dengan surat yang dibubuhi tanda tangan apabila memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh hukum.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Namun, baik surat yang ditandatangani oleh penerima kuasa maupun dengan cap jempol, sepanjang merupakan akta di bawah tangan, tidak akan memiliki kekuatan pembuktian sebagaimana akta autentik.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Kekuatan Surat Bercap Jempol dan Surat Bertanda Tangan Orang Lain 

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pilkada dengan 1 pasangan calon atau yang Anda sebut calon tunggal <strong>tetap dapat dilakukan dan sah di mata hukum </strong>sepanjang memenuhi kondisi-kondisi tertentu.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Prosedur pemilihannya dilakukan dengan menggunakan surat suara yang memuat 1 kolom berisi gambar pasangan calon dan 1 kolom kosong. Untuk dapat ditetapkan sebagai pasangan terpilih, pasangan calon tunggal itu harus memperoleh lebih dari 50% dari suara yang sah.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Sahkah Pilkada Hanya Ada Calon Tunggal?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Perbuatan meminjam barang tanpa izin masuk dalam ranah hukum perdata dan hukum pidana.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Dalam hukum perdata, perbuatan itu diklasifikasikan sebagai besit dengan iktikad buruk dan pemilik dapat menuntut pengembalian barang tersebut dengan keadaan sebagaimana adanya.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Dalam hukum pidana, perbuatan itu patut diduga merupakan tindak pidana pencurian jika memenuhi unsur-unsur perbuatannya.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Aspek Hukum Pinjam Barang Tanpa Izin

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pendirian koperasi diawali dengan rapat pendirian untuk membahas pokok-pokok materi rancangan anggaran dasar koperasi. Kemudian, dilanjutkan dengan pengajuan nama koperasi kepada Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Setelah nama disetujui, maka akta pendirian koperasi dibuat dan ditandatangani. Untuk dapat melakukan kegiatannya, koperasi juga harus memiliki izin usaha.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Prosedur Pendirian Koperasi

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

Altruist Lawyers

Yang  & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Firma Hukum Magnaar

Risiko Hukum Galbay Pinjol (Gagal Bayar Pinjol) yang Wajib Kamu Tahu

Ketentuan Jam Kerja Selama Ramadan bagi Karyawan Swasta dan ASN Tahun 2023

Apa Saja Lembaga Penegak Hukum di Indonesia?

5 Ciri Pinjol Legal yang Harus Kamu Tahu

Perhatikan Ini Sebelum Tanda Tangan Kontrak Kerja

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:black">Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (&ldquo;TKA&rdquo;) untuk pekerjaan yang bersifat sementara perlu memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (&ldquo;RPTKA&rdquo;) yang disahkan oleh pemerintah pusat.</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:black">Apa saja syarat pengesahan RPTKA? Apakah ada syarat lain selain kepemilikan RPTKA?</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:black">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca dalam ulasan di bawah ini.</span></p>


Syarat dan Prosedur Mempekerjakan TKA untuk Sementara

Dr. MICHAEL HANS & Associates 

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#222222">Pada intinya, dalam kontrak kerja perlu diperhatikan tiga unsur utama, yakni pekerjaan atau kewajiban pekerja, upah, dan perintah atau batasan-batasan yang berlaku saat menjalani pekerjaan.</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#222222">Namun, bagaimana dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (&ldquo;PKWT&rdquo;) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (&ldquo;PKWTT&rdquo;)? Apakah ada perbedaan antara kedua perjanjian tersebut? </span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Hati-hati Bikin Konten, Content Creator Wajib Nonton!

<div>Saufa Ata Taqiyya mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 2018 dengan peminatan Hukum Internasional.&nbsp;</div>


Saufa Ata Taqiyya, S.H.

Arsip Jawaban

Akibat Hukum Pembebasan Tanah Tanpa Izin Lokasi

Jerat Hukum Menjaminkan Tanah Orang Lain Tanpa Izin

Kekuatan Surat Bercap Jempol dan Surat Bertanda Tangan Orang Lain

Sahkah Pilkada Hanya Ada Calon Tunggal?

Aspek Hukum Pinjam Barang Tanpa Izin

Prosedur Pendirian Koperasi

Arsip Jawaban Populer

Risiko Hukum Galbay Pinjol (Gagal Bayar Pinjol) yang Wajib Kamu Tahu

Ketentuan Jam Kerja Selama Ramadan bagi Karyawan Swasta dan ASN Tahun 2023

Apa Saja Lembaga Penegak Hukum di Indonesia?

5 Ciri Pinjol Legal yang Harus Kamu Tahu

Perhatikan Ini Sebelum Tanda Tangan Kontrak Kerja

Mitra Prosolution

Altruist Lawyers

Yang & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Firma Hukum Magnaar

Tips Hukum

Syarat dan Prosedur Mempekerjakan TKA untuk Sementara

Perhatikan Ini Sebelum Tanda Tangan Kontrak Kerja

Video Klinik

Hati-hati Bikin Konten, Content Creator Wajib Nonton!