Sovia Hasanah, S.H.

Si Pokrol

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Aturan hukum mengenai<strong> </strong>pornografi, diatur dalam beberapa undang-undang, antara lain:</div>
<ol>
<li style="text-align:justify">
<div><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/nprt/38/wetboek-van-strafrecht-(wvs)-kitab-undang-undang-hukum-pidana-(kuhp)" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a> (“KUHP”);</div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu-no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</a> (“UU ITE”) sebagaimana yang telah diubah oleh <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt584a7363785c8/nprt/57/undang-undang-nomor-19-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</a> (“UU 19/2016”); dan</div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/28607/nprt/1011/uu-no-44-tahun-2008-pornografi" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi</a> (“UU Pornografi”).</div>
</li>
</ol>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dalam hal perbuatan menyebarkan pornografi di internet (<em>cyber pornography),</em> UU Pornografi merupakan <em>lex specialis</em> (hukum yang khusus) dari UU ITE dan KUHP. Baik UU Pornografi, UU ITE dan perubahannya serta KUHP dapat berlaku untuk menindak perbuatan pornografi di internet.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut, silakan baca ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Aturan tentang <i>Cyber Pornography</i> di Indonesia

<td style="background-color:#ccc0d9; width:6.65in">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Tidak ada keharusan bagi delik pencabulan terhadap anak untuk diadukan oleh korbannya. Dengan demikian, <strong><u>delik pencabulan terhadap anak merupakan delik biasa, bukan delik aduan.</u></strong> Delik biasa dapat diproses tanpa adanya persetujuan dari yang dirugikan (korban). Oleh karena pencabulan merupakan delik biasa, maka proses perkara pencabulan tersebut tetap akan diproses, walaupun sudah ada pencabutan laporan dari si istri (pelapor), korban maupun keluarga korban.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut, silakan baca ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Pencabutan Laporan Tindak Pidana Pencabulan

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Pelaku pemerkosaan terhadap anak dapat dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar, sehingga <u>dalu</u><u>w</u><u>arsa penuntutan pidananya adalah sesudah 12 (dua belas) tahun</u>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Berdasarkan perhitungan masa daluwarsa atas kejadian tersebut, di mana korban pada waktu diperkosa berusia 6 tahun, ditambahkan dengan masa daluwarsa 12 tahun maka <u>6 tahun + 12 tahun = 18 tahun</u>. Jadi, masa penuntutan hukum atas pelaku pemerkosaan terbatas hingga anak (korban) tersebut berusia 18 tahun. Jika anak telah mencapai usia 19 tahun, maka upaya penuntutan pidananya menjadi hapus atau tidak dapat dilakukan penuntutan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Masa Daluwarsa Penuntutan Pidana 

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Seseorang dikatakan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (“DPO”) apabila ia sebagai tersangka telah dipanggil untuk pemeriksaan dalam rangka penyidikan perkara sampai lebih dari 3 (tiga) kali dan ternyata tidak jelas keberadaannya, oleh sebab itu maka ia dapat dicatat di dalam DPO dan dibuatkan Surat Pencarian Orang dan polisi berhak untuk menangkapnya.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Menjawab pertanyaan Anda, pada dasarnya setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban berhak untuk melaporkan peristiwa pidana pada pihak berwenang termasuk orang yang masuk dalam DPO. Polisi tetap harus menerima laporan dari tersangka DPO tersebut (dalam hal ini peristiwa pidana penganiayaan yang dialaminya).</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Tetapi perlu diingat bahwa jika seseorang tersangka yang masuk dalam DPO, kemudian ia mendatangi kantor polisi (dalam hal ini melaporkan suatu tindak pidana yang ia alami), maka ia dapat dikatakan telah menyerahkan diri dan polisi berhak menangkapnya.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Bisakah Orang yang Masuk DPO Melaporkan Tindak Pidana Lain yang Dialaminya?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">‘Janji politik’ yang disampaikan oleh calon legislatif (“caleg”) maupun calon presiden (“capres”) dalam kampanye tidak dapat dikatakan sebagai janji dalam konteks hukum perdata (jika dingkari dapat digugat karena wanprestasi) dan tidak dapat dikatakan sebagai sebuah wanprestasi janji sehingga tidak dapat digugat.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Apa alasannya? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Bisakah Menggugat Janji Politik Caleg/Capres yang Tidak Terealisasi?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"><strong>Sengketa proses pemilu</strong> adalah sengketa yang terjadi antar-peserta pemilu dan sengketa peserta pemilu dengan penyelenggara pemilu sebagai akibat dikeluarkannya keputusan Komisi Pemilihan Umum (“KPU”), keputusan KPU Provinsi, dan keputusan KPU Kabupaten/Kota. Sedangkan, <strong>sengketa (perselisihan) hasil pemilu</strong> adalah perselisihan antara KPU dan Peserta Pemilu mengenai penetapan perolehan suara hasil Pemilu secara nasional.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dalam hal terjadi <u>sengketa hasil pemilu</u>, maka lembaga yang berwenang menyelesaikannya adalah Mahkamah Konstitusi (MK). Tetapi, untuk <u>sengketa proses pemilu</u>, lembaga yang berwenang untuk menerima, memeriksa, dan memutus penyelesaian sengketa proses tersebut adalah Badan Pengawas Pemilu (“Bawaslu”) dan Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”). Pengajuan gugatan atas sengketa proses pemilu ke PTUN dilakukan setelah upaya administrasi di Bawaslu telah digunakan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Perbedaan Sengketa Proses dengan Sengketa Hasil Pemilu

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Lembaga yang berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa <strong>hasil</strong><strong> </strong><strong>p</strong><strong>emilihan Presiden</strong><strong> dan Wakil</strong><strong> Presiden</strong><strong> (“Pilpres”)</strong> hanyalah <strong>Mahkamah Konstitusi (“MK”)</strong><strong> </strong>sebagaimana diatur dalam Pasal 24C ayat (1) <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4ca2eb6dd2834/node/lt49c8ba3665987/uud-undang-undang-dasar-1945" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Dasar Tahun 1945</a></u></span> dan Pasal 10 ayat (1) <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/13664/node/21/uu-no-24-tahun-2003-mahkamah-konstitusi" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi</a></u></span> dan perubahannya, jadi bukanlah Mahkamah Agung (“MA”) maupun Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”). Kewenangan <u>MA</u> adalah mengenai <u>perselisihan pelanggaran administratif pemilihan umum</u>, sementara <u>PTUN</u> berwenang perihal <u>sengketa</u> <u>proses pemilihan umum</u>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Kemudian putusan MK terkait sengketa Pilpres tersebut bersifat final, yakni putusan MK langsung memperoleh kekuatan hukum tetap sejak diucapkan dan tidak ada upaya hukum yang dapat ditempuh.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Bisakah Pengadilan Selain MK Memutus Sengketa Hasil Pilpres?

<td style="background-color:#ccc0d9; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Pada awalnya memang benar bahwa taksi<em> online</em> dilarang untuk beroperasi di bandar udara (bandara). Namun sejak adanya <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5c25d0b9f23a7/nprt/lt51f11172da15b/peraturan-menteri-perhubungan-nomor-pm-118-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus</a>, taksi <em>online</em> atau yang dalam Permenhub 118/2018 berkaitan dengan istilah angkutan sewa khusus ini dapat beroperasi di bandara, tetapi harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Namun jika taksi <em>online</em> tidak memenuhi aturan sebagaimana yang telah diatur, maka petugas pengawas dapat menindak pelanggaran tersebut</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
</td>

Ini Syarat Agar Taksi <i>Online</i> Boleh Beroperasi di Bandara

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Buku nikah atau buku pencatatan perkawinan atau kutipan akta perkawinan yang rusak atau hilang dapat diterbitkan duplikatnya yang ditandatangani oleh Kepala KUA Kecamatan yang mencatat perkawinan berdasarkan <strong>surat keterangan kehilangan dari kepolisian</strong>. Hal ini diatur di <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5bc6b1bb5d72d/node/534/peraturan-menteri-agama-nomor-19-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pencatatan Perkawinan</a></u>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Namun, jika ternyata catatan perkawinan (akta nikah) Anda juga tidak ada di KUA Kecamatan sehingga keabsahan perkawinan Anda tidak dapat dibuktikan dan duplikat buku pencatatan perkawinan tidak dapat diterbitkan, maka harus diajukan permohonan <strong>itsbat nikah </strong><strong>ke Pengadilan Agama</strong>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Langkah yang Harus Dilakukan Jika Buku Nikah Hilang

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Mengangkat anak korban gempa itu boleh saja, sepanjang pengangkatan itu tidak memutuskan hubungan darah antara anak yang diangkat dan orang tua kandungnya. Selain itu, agar proses pengangkatan anak sah secara hukum, maka calon orang tua angkat harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mengikuti prosedur pengangkatan anak.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Jadi jika Anda mengangkat anak korban gempa tetapi tidak melengkapi persyaratan, dapat dikatakan sebagai pelanggaran hukum karena tidak memenuhi prosedur pengkatan anak.  Kami sarankan Anda untuk segera memenuhi perosedur pengangkatan Anak agar pengangkatan tersebut sah menurut hukum.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Bagaimana syarat dan prosedur yang harus dipenuhi untuk melakukan pengangkatan anak? Penjelasan lebih lanjut, silakan baca ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Prosedur Adopsi Anak Korban Gempa Bumi

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

Altruist Lawyers

Yang  & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Firma Hukum Magnaar

Bisakah Perusahaan Memiliki Dua IUP yang Berbeda?

10 Sebab Hapusnya Perikatan Menurut KUH Perdata

Apakah Polisi Berwenang Melakukan Razia Hotel?

Mantan Pacar Ancam Sebar Aib ke Medsos, Ini Jerat Hukumnya

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan APBN

Warganegara & Partners 

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><em>Merger</em> adalah<strong> </strong>penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan dengan mempertimbangkan sinergi perusahaan, pajak, pembelian aktiva di bawah biaya penggantian, diversifikasi, dan mempertahankan pengendalian.</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Lantas, apa saya syarat yang harus dipenuhi jika perusahaan melakukan <em>merger</em>?</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Simak! Ini 5 Langkah Merger PT 

<div>
<div>
<p>Kutipan akta perceraian termasuk salah satu jenis kutipan akta pencatatan sipil. Bagi yang beragama Islam, akta perceraian diberikan langsung kepada masing-masing suami dan istri yang bercerai melalui panitera. Sedangkan bagi yang beragama selain Islam, setelah putusan perceraian dikeluarkan, perceraian tersebut masih harus dilaporkan oleh para pihak yang bersangkutan ke pihak yang berwenang baru kemudian akan diterbitkan kutipan akta perceraian.</p>

<p>Lalu, bagaimana jika akta cerai hilang? Bisakah kutipan akta cerai yang hilang diterbitkan kembali? Lalu, apa saja syarat-syaratnya?</p>
Penjelasan selengkapnya dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</div>
</div>


Sovia Hasanah, S.H.

Arsip Jawaban

Aturan tentang Cyber Pornography di Indonesia

Pencabutan Laporan Tindak Pidana Pencabulan

Masa Daluwarsa Penuntutan Pidana

Bisakah Orang yang Masuk DPO Melaporkan Tindak Pidana Lain yang Dialaminya?

Bisakah Menggugat Janji Politik Caleg/Capres yang Tidak Terealisasi?

Perbedaan Sengketa Proses dengan Sengketa Hasil Pemilu

Bisakah Pengadilan Selain MK Memutus Sengketa Hasil Pilpres?

Ini Syarat Agar Taksi Online Boleh Beroperasi di Bandara

Langkah yang Harus Dilakukan Jika Buku Nikah Hilang

Prosedur Adopsi Anak Korban Gempa Bumi

Arsip Jawaban Populer

Bisakah Perusahaan Memiliki Dua IUP yang Berbeda?

10 Sebab Hapusnya Perikatan Menurut KUH Perdata

Apakah Polisi Berwenang Melakukan Razia Hotel?

Mantan Pacar Ancam Sebar Aib ke Medsos, Ini Jerat Hukumnya

Pengertian, Fungsi, dan Tujuan APBN

Mitra Prosolution

Altruist Lawyers

Yang & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Firma Hukum Magnaar

Tips Hukum

Simak! Ini 5 Langkah Merger PT

Cara Mengurus Akta Cerai yang Hilang

Video Klinik

Nagih Utang Gak Boleh Bawa2 Polisi! Kenapa?