Nama

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Hukumonline.com

Si Pokrol

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pada dasarnya, setiap <strong>konsumen berhak</strong> di antaranya: mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar, kondisi, serta jaminan yang dijanjikan; memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi dan jaminan barang; serta mendapatkan kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian jika barang yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. Sebaliknya, pelaku usaha pun wajib memenuhi hak-hak tersebut.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, perbuatan pelaku usaha yang menjual tas <em>branded</em> yang ternyata palsu atau &lsquo;KW&rsquo; berpotensi dijerat Pasal 378 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/wetboek-van-strafrecht-wvs/document/lt4c7b80e3e064d" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a><strong> </strong>tentang penipuan, jika perbuatan pelaku terbukti memenuhi unsur-unsur pasal tersebut.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Lantas, upaya hukum apa saja yang bisa dilakukan oleh konsumen yang dirugikan?</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Jerat Hukum Penjual Tas <i>Branded</i> yang Ternyata ‘KW’

Hotma Sitompoel and Associates

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (&ldquo;BPSK&rdquo;) dibentuk sebagai institusi yang menyelesaikan sengketa konsumen di luar pengadilan. Hal tersebut telah ditegaskan dalam Pasal 49 ayat (1) <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/447/node/34/uu-no-8-tahun-1999-perlindungan-konsumen" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen</a>.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Meskipun putusan yang dikeluarkan oleh BPSK bersifat final dan mengikat, namun hal ini tidak berarti tidak ada upaya hukum yang bisa dilakukan apabila ada yang merasa keberatan atas putusan BPSK. Para pihak tetap <strong>dapat m</strong><strong>engaju</strong><strong>kan upaya hukum keberatan kepada Pengadilan Negeri</strong> paling lambat 14 hari sejak menerima pemberitahuan putusan. Mengapa bisa demikian, padahal sifatnya final dan mengikat?</p>

<p>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Cara Ajukan Keberatan Atas Putusan BPSK yang Final dan Mengikat

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in"><em>Cash on Delivery</em> (&ldquo;COD&rdquo;) adalah metode bisnis di mana perusahaan akan mengirimkan barang ke pelanggan dan mengambil pembayaran untuk barang tersebut pada saat barang tersebut diserahkan kepada pelanggan.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in"><strong>Jual beli dianggap telah terjadi</strong> <strong>seketika</strong> <strong>setelah</strong> para pihak mencapai <strong>sepakat tentang barang dan harga</strong>, <strong>meskipun</strong> <strong>barang</strong> <strong>belum diserahkan</strong> maupun <strong>harganya belum dibayar</strong>. Dalam hal ini, penjual wajib menyerahkan barang dan pembeli wajib membayar harga yang telah disepakati.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Lantas, bagaimana jika barang yang diterima tidak sesuai pesanan? Bisakah hal tersebut menjadi alasan pembenar bagi si pembeli untuk menolak membayar pesanan yang ia terima?</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Ogah Bayar Pesanan <i>Cash on Delivery</i> (COD), Ini Hukumnya!

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penambahan warna pada pangan memang diperbolehkan menurut hukum sepanjang memenuhi <strong>standar keamanan pangan</strong>.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Untuk menentukan apakah pewarna berbahaya atau tidak, <u>perlu dikaji lebih lanjut</u> <u>jenis bahan pewarna serta ambang batas maksimal</u> yang digunakan.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Jika <strong>pewarna</strong> yang digunakan ternyata <strong>melanggar standar keamanan pangan</strong>, sanksi apa yang bisa menjerat pelaku usaha?</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Pengecat Warna Cabai Rawit, Ini Jerat Hukumnya

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Permasalahan <em>file corrupt </em>dalam bisnis fotografi yang bekerja dengan alat digital dapat terjadi kapan saja dan merupakan kejadian yang dialami banyak fotografer.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Lalu, apabila hal tersebut terjadi, bagaimana tanggung jawab hukum fotografer? Apakah konsumen berhak meminta ganti rugi atas terjadinya hal tersebut?</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>

Tanggung Jawab Hukum Fotografer <i>Wedding</i> Jika <i>File Corrupt</i>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Pengadaan barang/jasa pemerintah (&ldquo;PBJ Pemerintah&rdquo;) diatur dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5ab9f625021d8/node/329/peraturan-presiden-nomor-16-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah</a>.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Salah satu pelaku PBJ Pemerintah adalah Pejabat Pembuat Komitmen (&ldquo;PPK&rdquo;). Selain itu, terdapat pula Aparatur Sipil Negara (&ldquo;ASN&rdquo;) yang termasuk sumber daya manusia PBJ.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Kemudian, apakah PPK dan ASN yang dalam hal ini diartikan sebagai pemerintah dalam konteks pengadaan barang/jasa dapat dikategorikan sebagai konsumen menurut <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/447/undangundang-nomor-8-tahun-1999" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen</a>?</p>

<p>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Dapatkah Pemerintah Dikategorikan sebagai Konsumen dalam Pengadaan Barang/Jasa?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (&ldquo;JPH&rdquo;) merupakan tanggung jawab pemerintah yang dilaksanakan oleh Menteri Agama. Untuk itu, dibentuk Badan Jaminan Penyelenggara Produk Halal (&ldquo;BPJPH&rdquo;) yang salah satu tugasnya yaitu menerbitkan sertifikat halal terhadap suatu produk. Dalam melaksanakan tugasnya, BPJPH bekerja sama dengan kementerian dan/atau lembaga terkait, Lembaga Pemeriksa Halal (&ldquo;LPH&rdquo;), dan Majelis Ulama Indonesia (&ldquo;MUI&rdquo;).</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Lalu, produk apa saja yang wajib bersertifikat halal?</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>
</div>

Ketentuan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in"><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/447/nprt/34/uu-no-8-tahun-1999-perlindungan-konsumen" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen</a><strong> </strong>hanya mengatur pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan &quot;halal&quot; yang dicantumkan dalam label.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pada dasarnya produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia<strong> wajib bersertifikat halal</strong>. Jadi, jika produk yang dijual tersebut adalah halal, maka wajib bersertifikat halal.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Keharusan adanya keterangan halal dalam suatu produk diatur dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt546b2bcb6e22d/nprt/115/uu-no-33-tahun-2014-jaminan-produk-halal" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal</a> yang beberapa ketentuannya <strong>telah diubah, dihapus, atau ditetapkan pengaturan baru</strong> oleh <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5fa0c347b9d4e/undang-undang-nomor-11-tahun-2020?r=0&amp;q=uu%20cipta%20kerja&amp;rs=1847&amp;re=2020" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja</a>. Apa saja ketentuan tersebut?</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Begini Aturan Sertifikasi Halal Produk Makanan

PBH Peradi

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in"><span style="color:black">PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (&ldquo;PLN&rdquo;) bertindak selaku penyedia tenaga listrik berdasarkan </span><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4b209de5e2d16/nprt/1060/undangundang-nomor-30-tahun-2009" style="color:blue; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan</a><span style="color:black"> (&ldquo;UU Ketenagalistrikan&rdquo;) yang sejumlah ketentuannya kini telah diubah oleh </span><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5fa0c347b9d4e/node/10/undang-undang-nomor-11-tahun-2020" style="color:blue; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja</a><span style="color:black"> (&ldquo;UU Cipta Kerja&rdquo;). Dalam UU Cipta Kerja diatur bahwa salah satu hak konsumen adalah <strong>mendapat tenaga listrik secara terus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik</strong>. </span></div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in"><span style="color:black">Bagaimana langkah hukumnya jika hak tersebut tidak terpenuhi?</span></div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>

Alat Elektronik Rusak karena Listrik Tak Stabil, Bisakah Menggugat PLN?

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Setiap produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia <strong>wajib bersertifikat halal</strong>. Kemudian sejak diterbitkannya <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5fa0c347b9d4e/undang-undang-nomor-11-tahun-2020?r=6&amp;q=uu%20cipTA%20KERJA&amp;rs=1847&amp;re=2020" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja</a>, ada beberapa ketentuan dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt546b2bcb6e22d/nprt/115/uu-no-33-tahun-2014-jaminan-produk-halal" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal</a> <strong>yang diubah dan/atau dihapus</strong>. Apa saja ketentuan itu dan kini bagaimana bunyinya?</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>

Perlindungan Konsumen

Jerat Hukum Penjual Tas Branded yang Ternyata ‘KW’

Cara Ajukan Keberatan Atas Putusan BPSK yang Final dan Mengikat

Ogah Bayar Pesanan Cash on Delivery (COD), Ini Hukumnya!

Pengecat Warna Cabai Rawit, Ini Jerat Hukumnya

Tanggung Jawab Hukum Fotografer Wedding Jika File Corrupt

Dapatkah Pemerintah Dikategorikan sebagai Konsumen dalam Pengadaan Barang/Jasa?

Ketentuan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal

Begini Aturan Sertifikasi Halal Produk Makanan

Alat Elektronik Rusak karena Listrik Tak Stabil, Bisakah Menggugat PLN?

Jika Mencantumkan Logo Halal yang Tak Sesuai Standar Nasional