<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Pelecehan seksual adalah tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Apabila terjadi pelecehan seksual antara atasan dan bawahan di tempat kerja, maka pelaku dapat diancam dengan tindak pidana perbuatan cabul Pasal 294 ayat (1) angka 1 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/nprt/38/wetboek-van-strafrecht-(wvs)-kitab-undang-undang-hukum-pidana-(kuhp)?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=KUHP" style="color:blue; text-decoration:underline">KUHP</a> dan Pasal 6 huruf c <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt627b23aa80fff/undang-undang-nomor-12-tahun-2022?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_12_2022" style="color:blue; text-decoration:underline">UU TPKS</a>.</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Lantas, bagaimana langkah hukum yang dapat ditempuh korban dan apa pencegahan tindakan pelecehan seksual di tempat kerja yang dapat diupayakan pengusaha?</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">&nbsp;</p>

<p>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Jika Ada Pelecehan Seksual di Tempat Kerja, Lakukan Ini

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#222222">Pelecehan seksual adalah </span><span style="color:#222222">salah satu bentuk </span><span style="color:#222222">kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk tindakan fisik maupun nonfisik kepada orang lain, yang berhubungan dengan bagian tubuh seseorang dan terkait hasrat seksual, sehingga mengakibatkan orang lain merasa terintimidasi, terhina, direndahkan atau dipermalukan. </span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#222222">Umumnya, pelecehan seksual sering kali menimpa korban dengan gender/jenis kelamin perempuan. Namun, apakah laki-laki juga bisa menjadi korban pelecehan seksual? Lantas, apa hukuman bagi pelakunya?</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Apakah Laki-Laki Bisa Menjadi Korban Pelecehan Seksual?

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Pelecehan seksual tidaklah dibenarkan dan merupakan tindakan yang melanggar norma kesusilaan dan norma hukum yang dapat dijerat sanksi pidana dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt627b23aa80fff/undang-undang-nomor-12-tahun-2022?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_12_2022" style="color:blue; text-decoration:underline">UU TPKS</a>.<br />
<br />
Namun demikian, mengungkap identitas terduga pelaku pelecehan seksual dengan tujuan agar orang lebih waspada dan tidak terjadi lagi kasus serupa adalah tindakan yang melanggar asas praduga tak bersalah dan bertentangan dengan spirit pelindungan data pribadi dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt634e841e24ca9/undang-undang-nomor-27-tahun-2022?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=UU_27_2022" style="color:blue; text-decoration:underline">UU PDP</a>.</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Lantas, langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh korban pelecehan seksual?</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">&nbsp;</p>

<p>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Ungkap Identitas Pelaku Pelecehan Seksual di Medsos, Bolehkah?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">
<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#333333">Pihak yang memberikan komentar tidak sononoh pada media sosial sebagaimana yang Anda maksud dapat dikenai sanksi pidana atas kekerasan seksual&nbsp;berdasarkan </span><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt627b23aa80fff/undang-undang-nomor-12-tahun-2022?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_12_2022" style="color:blue; text-decoration:underline">UU TPKS</a><span style="color:#333333">. Selain itu, karena pelecehan seksual dilakukan di media sosial, maka dapat pula dijerat dengan</span><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu-no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_ite" style="color:blue; text-decoration:underline"><strong> </strong><span style="color:#1155cc">UU ITE</span></a><span style="color:#333333"> dan perubahannya. </span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#333333">Lantas, apa sanksi bagi pelaku pelecehan seksual nonfisik yang dilakukan di media sosial tersebut?</span></p>
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</div>


Jerat Hukum bagi Pelaku Pelecehan di Media Sosial

<p>Kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi adalah <u>setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang</u>, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.</p>

<p>Pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi diatur dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt6176a75082b47/peraturan-menteri-pendidikan--kebudayaan--riset--dan-teknologi-nomor-30-tahun-2021" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan&nbsp; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi</a>&nbsp;(&ldquo;Permendikbudristek 30/2021&rdquo;).</p>

<p>Apa saja perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual? Lalu, bagaimana prosedur pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi menurut peraturan tersebut?</p>

<p>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>


Ini Bentuk Pelindungan Bagi Mahasiswa Korban Kekerasan Seksual di Kampus

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5746a3e8d6d80" style="color:blue; text-decoration:underline">Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a></u> belum dengan jelas mengatur siapa yang memiliki kewenangan sebagai eksekutor kebiri kimia terhadap Terpidana kasus kekerasan seksual kepada anak.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Di sisi lain, tindakan kebiri kimia patut diduga melanggar etika profesi kedokteran Indonesia. Seorang dokter yang menolak untuk menjadi eksekutor kebiri kimia, dengan demikian, tidak bisa dianggap telah melakukan <em>obstruction of justice </em>atau menghalang-halangi proses peradilan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Dokter Menolak Mengebiri = <i>Obstruction of Justice</i>?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Tindakan pemasangan alat pendeteksi elektronik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan &ldquo;<em>chip</em>&rdquo; telah diatur dalam Pasal 81 ayat (7) dan<em> </em>Pasal 82 ayat (6) <a href="https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5746a3e8d6d80/node/534/peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-nomor-1-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a>. Tindakan ini dapat dilakukan terhadap pelaku yang melakukan kekerasan seksual terhadap anak, termasuk pula tindakan pemerkosaan sebagaimana yang Anda maksud, meskipun dengan kondisi-kondisi tertentu.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini</div>


Mengenal Hukum Pemasangan <i>Chip</i> bagi Pemerkosa Anak

<td style="background-color:#ccc0d9; width:0pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dalam hal ini perlu dibuktikan dan diterangkan lebih lanjut perbuatan apa yang dilakukan keponakan Anda terhadap pacarnya di kamar hotel tersebut selama kurang lebih 6 (enam) jam? Jika memang tidak ada persetubuhan atau perbuatan cabul yang dilakukan, maka keponakan Anda tidak dapat dijerat pidana.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Sebaliknya, jika ditemukan bukti telah dilakukannya salah satu tindak pidana tersebut, keponakan Anda dapat dijerat pidana sesuai UU Perlindungan Anak dan perubahannya. Tetapi perlu diperhatikan juga bahwa ada kewajiban pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara anak di pengadilan negeri untuk mengupayakan <strong>diversi</strong>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Bisakah Dipidana karena Berduaan dengan Pacar di Kamar Hotel?

Beranda

Home

kekerasan-seksual

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#kekerasan seksual