<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify">Proses pemeriksaan perkara anak yang berkonflik dengan hukum dilakukan secara tertutup untuk umum, kecuali pembacaan putusan sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5024cc61e623d/undang-undang-nomor-11-tahun-2012?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_11_2012" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">UU 11/2012</a>. Namun, dalam hal tertentu dan dipandang perlu, hakim dapat menetapkan pemeriksaan perkara dilakukan secara terbuka, tanpa mengurangi hak anak. Lalu, jika dikaitkan dengan yang Anda tanyakan, bagaimana hukumnya?</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify">&nbsp;</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Wajibkah Sidang Pidana Anak Tertutup untuk Umum?

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#212529">Pada sidang perceraian, suami dan istri datang sendiri atau dapat mewakilkan kepada kuasanya.</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#212529">Namun apabila tergugat (suami) sama sekali tidak datang dan juga tidak mewakili sama sekali kepada kuasanya, maka hakim dapat menjatuhkan <u>putusan verstek</u>. Apa artinya dan bagaimana jika istri dapat langsung menikah lagi setelah putusan verstek dijatuhkan?</span></p>

<p>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Bisakah Cerai Jika Suami Tidak Menghadiri Sidang Perceraian?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in"><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt55cc358f694fd" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana</a> memang menyebutkan bahwa<strong> </strong>dalam proses pemeriksaan gugatan sederhana tidak dapat diajukan eksepsi. Sehingga putusan gugatan sederhana yang menerima eksepsi tergugat dapat menjadi cacat hukum.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Namun di sisi lain, dalam hukum acara perdata, hakim secara <em>ex-officio</em> harus menyatakan diri tidak berwenang mengadili, jika memiliki cukup alasan objektif bahwa perkara termasuk dalam yurisdiksi absolut lingkungan peradilan lain.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Adakah Eksepsi Kewenangan Absolut dalam Gugatan Sederhana?

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya didasarkan pada <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5e78909a8730d/node/534/surat-edaran-mahkamah-agung-nomor-1-tahun-2020" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Selama Masa Pencegahan Penyebaran <em>Corona Virus Disease</em> (COVID-19) di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada di Bawahnya</a> dan perubahannya.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Surat edaran tersebut mengubah sejumlah aspek dalam penyelenggaraan persidangan di pengadilan. Apa saja perubahan yang dimaksud?</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Perubahan Persidangan dan Sistem Kerja di MA karena COVID-19

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Ya, benar. Ketentuan kewajiban penyertaan dokumen elektronik pada setiap permohonan kasasi dan peninjauan kembali diatur dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4d50f8ff474c3/nprt/647/surat-edaran-mahkamah-agung-nomor-14-tahun-2010" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Surat Edaran MA Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Elektronik Sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali</a> sebagaimana telah diubah dengan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt52fde56d988e8/node/2/se-ma-no-1-tahun-2014-perubahan-atas-surat-edaran-mahkamah-agung-republik-indonesia-nomor-14-tahun-2010-tentang-dokumen-elektronik-sebagai-kelengkapan-permohonan-kasasi-dan-peninjauan-kembali/" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Surat Edaran MA Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Surat Edaran MA Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Elektronik Sebagai Kelengkapan Permohonan Kasasi dan Peninjauan Kembali</a>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Formatnya kemudian diperjelas dalam &nbsp;<a href="https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/index.php/peraturan/peraturan-ma/838-juklak-sema-1-tahun-2014-95579784" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Keputusan Panitera Nomor 821/PAN/OT.01.3/VI/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan dan Pengiriman</a>. Lalu, apa saja dokumen elektronik yang harus disertakan?</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Penyertaan Dokumen Elektronik pada Permohonan Kasasi dan PK

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Berdasarkan<strong> </strong><a href="https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/469663bfe7fc8f194877340c294658f5" style="color:blue; text-decoration:underline">Putusan Mahkamah Agung terkait Hak Uji Materil Nomor 20P/HUM/2017</a>, Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Nomor 1 tahun 2017 tentang Tata Tertib dinyatakan<strong> </strong>bertentangan dengan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4e573e59d0487/node/21/uu-no-12-tahun-2011-pembentukan-peraturan-perundang-undangan" style="color:blue; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan</a> serta dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Tindakan yang tetap mendasarkannya pada peraturan yang telah dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat jelas terkategori sebagai perbuatan melawan hukum.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya Menggunakan Tata Tertib Sidang yang Telah Dibatalkan 

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Anda dapat melakukan perlawanan terhadap tilang tersebut dengan cara menandatangani Surat Tilang untuk kepentingan <strong>pelanggar sebagai dasar hadir di persidangan</strong>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Karena pada dasarnya persidangan tilang ini bernuansa pidana, sehingga memang masyarakat memiliki hak untuk <u>membela diri dan bahkan banding</u> dalam <u>hukum acara pidana</u>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Perlawanan Sidang Tilang karena Rambu Lalu Lintas Tidak Terlihat Jelas

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Kewajiban hakim untuk memakai toga berlaku untuk <strong>setiap persidangan</strong> dalam lingkup pengadilan apapun telah diatur dalam <u><a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/19586/node/647/surat-edaran-mahkamah-agung-nomor-6-tahun-1966" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemakaian Toga Dalam Sidang</a></u> (�SEMA 6/1966�).</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Sedangkan kewajiban bagi jaksa penuntut umum untuk memakai toga, hanya diberlakukan dalam sidang perkara pidana. Bagi advokat, kewajiban memakai toga diberlakukan dalam sidang perkara pidana dan juga sidang Mahkamah Konstitusi. Namun, kewajiban hakim, penuntut umum, dan advokat untuk memakai toga dalam sidang perkara pidana dikecualikan dalam sidang perkara tindak pidana anak.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Apakah dasar hukumnya? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Kewajiban Mengenakan Toga dalam Sidang Pengadilan

Beranda

Home

sidang

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#sidang