<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Jika kendaraan atau pengemudi �taksi <em>online</em><em>�</em> saat menjemput penumpang ternyata berbeda dengan data kendaraan atau identitas pengemudinya yang tercantum dalam aplikasi, maka hal tersebut <strong>bertentangan</strong> dengan ketentuan dalam Pasal 31 huruf c <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5c25d0b9f23a7/node/534/peraturan-menteri-perhubungan-nomor-pm-118-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus</a></u>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Hal tersebut dapat termasuk pelanggaran sedang atau berat, yang sanksinya diberikan oleh Menteri Perhubungan atau Gubernur kepada Perusahaan Angkutan Sewa Khusus dan dapat berupa surat peringatan pertama dan surat peringatan kedua, pembekuan izin penyelenggaraan paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan, hingga pencabutan izin penyelenggaraan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Jika Menemukan <i>Driver</i> atau Kendaraan Berbeda dengan di Aplikasi

<td style="background-color:#ccc0d9; width:6.5in">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dalam Pasal 47 ayat (2) <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a604fcfd406d/node/uu-no-22-tahun-2009-lalu-lintas-dan-angkutan-jalan" style="color:blue; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan</a> (�UU LLAJ�), Kendaraan Bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis:</div>
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
<li style="text-align:justify">
<div>Sepeda motor;</div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><strong>Mobil penumpang;</strong></div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><strong>Mobil bus;</strong></div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><strong>Mobil barang; dan</strong></div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div>Kendaraan khusus.</div>
</li>
</ol>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Kendaraan Bermotor dengan jenis mobil penumpang, mobil bus dan mobil barang dikelompokkan berdasarkan fungsi menjadi:</div>
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
<li style="text-align:justify">
<div>Kendaraan Bermotor perseorangan; dan</div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><strong>Kendaraan Bermotor umum.</strong></div>
</li>
</ol>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Namun, UU LLAJ hanya mengatur mengenai waktu kerja pengemudi untuk <strong>pengemudi Kendaraan Bermotor Umum </strong>yang tercantum dalam Pasal 90 UU LLAJ yaitu paling lama 8 (delapan) jam sehari dan <strong>setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut, pengemudi wajib beristirahat paling singkat setengah jam</strong>. Mengenai sanksi atas pelanggaran waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi, dijatuhkan terhadap Perusahaan Angkutan Umum, yaitu sanksi administratif.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Waktu Istirahat Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum

Pidana Bagi Pengemudi Ojek <i>Online</i> yang Menyebabkan Penumpang Terluka

Foto: duniaku.net

Poin pentingnya ada pada Pasal 39 PP Nomor 55 Tahun 2012 dimana setiap klakson harus mengeluarkan bunyi dan dapat digunakan tanpa mengganggu konsentrasi pengemudi lainnya.

Fenomena ‘Om Telolet Om’ Viral, Begini Aturan Penggunaan Klakson

Sekretaris MA Nurhadi. Foto: RES

KPK kaji penerapan Pasal 21 UU Tipikor.

Misteri Orang Dekat Nurhadi: Disembunyikan dan Tak Lagi Berkantor di MA

Beranda

Home

supir

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#supir

Jika Menemukan Driver atau Kendaraan Berbeda dengan di Aplikasi

Waktu Istirahat Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum

Pidana Bagi Pengemudi Ojek Online yang Menyebabkan Penumpang Terluka

Fenomena ‘Om Telolet Om’ Viral, Begini Aturan Penggunaan Klakson

Misteri Orang Dekat Nurhadi: Disembunyikan dan Tak Lagi Berkantor di MA