<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">
<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh <em>driver </em>dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt627b23aa80fff/undang-undang-nomor-12-tahun-2022?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_12_2022" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">UU TPKS</a></u></span>. Ia bertanggung jawab secara pribadi atas kejahatan yang dilakukannya.</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Lantas apakah perusahaan aplikasi angkutan <em>online</em> juga harus bertanggung jawab atas tindakan pelecehan seksual yang dilakukan <em>driver </em>tersebut? Apa bentuk tanggung jawabnya dan langkah apa yang dapat dilakukan konsumen atau penumpang?</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca dalam ulasan di bawah ini.</p>
</div>


Pelecehan Seksual oleh <i>Driver</i>, Penyedia Aplikasi Bertanggung Jawab?

Perusahaan Aplikasi dan Perusahaan Angkutan Sewa Khusus harus menjamin kesesuaian identitas driver/pengemudi dengan identitas yang tertera di aplikasi.

Jika Menemukan Driver Berbeda Dengan di Aplikasi

<td style="background-color:#9966cc">
<div>�</div>
<div><strong>Perusahaan Angkutan Sewa Khusus (�PASK�)</strong> atau dalam hal ini <em>driver</em> taksi <em>online</em> harus memenuhi persyaratan, salah satunya Standar Pelayanan Minimal. Apabila kendaraan atau pengemudi taksi�<em>online</em>�saat menjemput penumpang ternyata berbeda identitasnya dengan yang sudah dipesan atau tercantum dalam aplikasi�<em>online</em><em>,</em> maka dapat dikenakan sanksi berupa pelanggaran sedang atau pelanggaran berat berdasarkan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5c25d0b9f23a7/node/534/peraturan-menteri-perhubungan-nomor-pm-118-tahun-2018">Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus</a><u>.</u></div>
<div>�</div>
<div>Tindakan perampokan disertai dengan penyayatan paha yang dilakukan oknum <em>driver</em> dapat dijerat berdasarkan Pasal 365 ayat (1) <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/node/38/wetboek-van-strafrecht-%28wvs%29-kitab-undang-undang-hukum-pidana-%28kuhp%29">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a> (�KUHP�), ancaman sanksinya adalah pidana penjara paling lama 9 tahun.</div>
<div>�</div>
<div>Selain hal di atas, apakah penumpang bisa menggugat <em>driver</em> dan perusahaan aplikasi? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div>�</div>
</td>

Hukuman Bagi <i>Driver</i> Taksi <i>Online</i> yang Merampok Penumpang

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Pelaku yang melakukan pemerkosaan kepada terapis pijat dapat dipidana berdasarkan Pasal 285 <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/node/38/wetboek-van-strafrecht-%28wvs%29-kitab-undang-undang-hukum-pidana-%28kuhp%29" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a></u><strong> </strong>dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Hubungan GO-JEK/GO-LIFE (sebagai perusahaan penyedia aplikasi) dengan terapis pijat adalah hubungan yang berbasis kemitraan, oleh karena itu GO-JEK sebagai perusahaan penyedia aplikasi tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan perlidungan hukum pada terapisnya yang menjadi korban pemerkosaan seperti memberikan bantuan hukum dan pemulihan jika hal tersebut tidak diperjanjikan sebelumnya.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Tetapi pada dasarnya korban pemerkosaan berhak memperoleh restitusi (diberikan oleh pelaku atau pihak ketiga) berupa:</div>
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
<li style="text-align:justify">
<div>ganti kerugian atas kehilangan kekayaan atau penghasilan;</div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div>ganti kerugian yang ditimbulkan akibat penderitaan yang berkaitan langsung sebagai akibat tindak pidana; dan/atau</div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div>penggantian biaya perawatan medis dan/atau psikologis.</div>
</li>
</ol>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Jerat Hukum Pemerkosa Terapis Pijat <i>Online </i>

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Secara spesifik <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5c3938916ed62/node/534/peraturan-menteri-keuangan-nomor-210-pmk010-2018-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Perlakuan Perpajakan Atas Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik/ E-Commerce</a></u></span> (�Permenkeu 210/PMK.010/2018�) mengatur mekanisme tentang perlakuan perpajakan atas transaksi <em>e-commerce</em> melalui <em><u>platform marketplace</u></em><u> dan <em>platform </em>selain <em>marketplace</em></u>, yang meliputi Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, <strong>Pajak Penghasilan (�PPh�) </strong>atas transaksi di dalam daerah pabean, dan Bea Masuk dan/atau Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) atas impor barang.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Khusus untuk kegiatan dari jenis pekerjaan <em>YouTuber</em>, <em>Selebgram,</em> atau <em>reseller</em> di <u>media sosial</u>; menurut Permenkeu 210/PMK.010/2018 termasuk kegiatan pada <em><u>platform</u></em><u> selain <em>marketplace</em></u>. Sedangkan untuk ojek <em>online</em> atau <em>reseller</em> di <em>marketplace</em> termasuk kegiatan pada <em><u>platform marketplace</u></em>. Jenis pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dikenakan PPh atas penghasilan (tambahan ekonomi) yang mereka peroleh.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Pengenaan Pajak Bagi <i> YouTuber</i>, <i>Selebgram</i>, dan Penjual <i>Olshop</i> di Medsos

<td style="background-color:#ccc0d9; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Pada awalnya memang benar bahwa taksi<em> online</em> dilarang untuk beroperasi di bandar udara (bandara). Namun sejak adanya <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5c25d0b9f23a7/nprt/lt51f11172da15b/peraturan-menteri-perhubungan-nomor-pm-118-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus</a>, taksi <em>online</em> atau yang dalam Permenhub 118/2018 berkaitan dengan istilah angkutan sewa khusus ini dapat beroperasi di bandara, tetapi harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Namun jika taksi <em>online</em> tidak memenuhi aturan sebagaimana yang telah diatur, maka petugas pengawas dapat menindak pelanggaran tersebut</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
</td>

Ini Syarat Agar Taksi <i>Online</i> Boleh Beroperasi di Bandara

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Jika kendaraan atau pengemudi �taksi <em>online</em><em>�</em> saat menjemput penumpang ternyata berbeda dengan data kendaraan atau identitas pengemudinya yang tercantum dalam aplikasi, maka hal tersebut <strong>bertentangan</strong> dengan ketentuan dalam Pasal 31 huruf c <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5c25d0b9f23a7/node/534/peraturan-menteri-perhubungan-nomor-pm-118-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 118 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus</a></u>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Hal tersebut dapat termasuk pelanggaran sedang atau berat, yang sanksinya diberikan oleh Menteri Perhubungan atau Gubernur kepada Perusahaan Angkutan Sewa Khusus dan dapat berupa surat peringatan pertama dan surat peringatan kedua, pembekuan izin penyelenggaraan paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan, hingga pencabutan izin penyelenggaraan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Jika Menemukan <i>Driver</i> atau Kendaraan Berbeda dengan di Aplikasi

Ilustrasi taksi daring. Ilustrator: BAS

Pemerintah berwenang mengatur batasan tarif atas dan bawah taksi online. Aturan baru ini juga dianggap lebih mengakomodir setiap pihak dibandingkan peraturan sebelumnya.

Mengintip Isi Aturan Baru Taksi Online 

Beranda

Home

taksi-online

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#taksi online

Pelecehan Seksual oleh Driver, Penyedia Aplikasi Bertanggung Jawab?

Jika Menemukan Driver Berbeda Dengan di Aplikasi

Hukuman Bagi Driver Taksi Online yang Merampok Penumpang

Jerat Hukum Pemerkosa Terapis Pijat Online

Pengenaan Pajak Bagi YouTuber, Selebgram, dan Penjual Olshop di Medsos

Ini Syarat Agar Taksi Online Boleh Beroperasi di Bandara

Jika Menemukan Driver atau Kendaraan Berbeda dengan di Aplikasi

Mengintip Isi Aturan Baru Taksi Online