Bali International Arbitration Summit 2018

"Arbitration in New Asia: A Contemporary Reconciliation at Policy, Theory and Practice”

Dibuka secara resmi oleh Naz Juman Gulinazaer selaku Ketua Pendiri/CEO BIAMC dilanjutkan dengan sambutan dari I Made Mangku Pastika selaku Gubernur ke- 9 Bali dan Profesor Ida Bagus Rahmadi Supancana selaku Ketua Dewan Penasihat BIAMC.

YI/FD

Bacaan 2 Menit

Bali International Arbitration Summit merupakan acara puncak di tahun 2018 dari Bali International Arbitration and Mediation Center (BIAMC). Acara yang diselenggarakan pada 15 Oktober 2018 di Gamelan Ballroom Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort ini memiliki topik "Arbitration in New Asia: A Contemporary Reconciliation at Policy, Theory and Practice”. Topik tersebut disampaikan dalam bahasa Inggris dan secara khusus membahas tantangan dan kesempatan di bidang penyelesaian sengketa internasional terkait fenomena-fenomena Asia Pasifik: One Belt One Road Initiative yang diprakarsai Republik Rakyat Tiongkok, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN)  dan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Acara puncak tersebut dibuka secara resmi oleh Naz Juman Gulinazaer selaku Ketua Pendiri/CEO BIAMC dilanjutkan dengan sambutan dari I Made Mangku Pastika selaku Gubernur ke- 9 Bali dan Profesor Ida Bagus Rahmadi Supancana selaku Ketua Dewan Penasihat BIAMC. Pembicara dan peserta adalah para pemangku kepentingan penyelesaian sengketa internasional dari berbagai latar belakang, termasuk pejabat pemerintahan, cendekiawan dan akademis, para profesional hukum serta pelaku usaha.

Pembicara terdiri dari:

  • Professor Dr. I.B.R. Supancana (Founder/Chair of Advisory Board, BIAMC)
  • Aloysius Wee (Managing Partner, Aquinas Law Alliance)
  • Huang Guoyong (Deputy Director, Shenzen Court of International Arbitration)
  • Ernest Azad (Founder/Char of Advisory Board, Ernest Azad & Associates)
  • Manuel P Bautista, Jr. (Counsel, King and Spalding)
  • Professor Dr Peter Malanczuk (Founder, BIAMC)
  • Michael D. Lee (Vice President , The International Centre of Dispute Resolution/ American Arbitration Association)
  • Sarah Grimmer ( Secretary General, Hong Kong International Arbitration Centre)
  • Amar Gupta (Executive Committee, International Chamber of Commerce India)
  • Professor Zhao Yun (Founder BIAMC)
  • Richard Hayler (Senior Managing Director, FTI Consulting)
  • Smrithi Ramesh (Deputy Director, Asian International Arbitration Center)
  • Yetty Komalasari Dewi (Associate Professor, Faculty of Law University of Indonesia)

Acara tersebut dihadiri oleh para eksekutif dan penasihat hukum internal dari perusahaan-perusahaan lokal maupun multinasional, pengacara dari firma-firma hukum global dan butik, serta para akademis dan mahasiswa.

Semenjak pendiriannya pada 2017, BIAMC telah berhasil mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas profesional hukum Indonesia dan ASEAN di bidang arbitrase dan mediasi dengan bekerjasama secara erat dengan berbagai ahli dan lembaga arbitrase serta universitas. BIAMC berkomitmen mempromosikan arbitrase dan mediasi sebagai mekanisme penyelesaian sengketa komersial dan investasi utama guna meningkatkan kemudahan berbisnis di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan sumber daya manusia dan menyediakan jasa-jasa arbitrase dan mediasi kelas dunia.