Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, bangga mempersembahkan keberhasilan jajarannya melayani permohonan intelektual. Ada 187.852 permohonan yang berhasil diselesaikan sepanjang 2022. Merek dan hak cipta menempati dua besar, masing-masing 85.178 dan 85.545 permohonan. Disusul paten berjumlah 14.811, desain industri 2305, dan indikasi geografis 13 permohonan. Pada tahun yang sama ada 11 aduan pelanggaran kekayaan intelektual yang berhasil diselesaikan.
Yasonna juga memaparkan keberhasilan itu dalam media sosialnya. “Perlindungan terhadap kekayaan intelektual sangatlah penting, demi kepastian hukum, pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha, serta menghindari terjadinya pencurian atau pemalsuan karya kekayaan intelektual,” papar Menteri Yasonna.
Data yang ditampilkan belum menjangkau semua jenis kekayaan intelektual. Rahasia dagang, misalnya. Tidak seperti jenis kekayaan intelektual lain, rahasia dagang memang tak wajib didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Meskipun demikian, pemegang hak rahasia dagang mendapatkan perlindungan hukum. Jika ada orang lain yang melanggar, atau mencuri rahasia dagang, hukum akan bekerja, termasuk instrumen hukum pidana. Laporan Tahunan Mahkamah Agung tahun 2020, misalnya, memang tidak mencantumkan secara khusus rahasia dagang, tetapi ada perkara rahasia dagang di kamar pidana dan perdata.
Sekadar contoh simaklah putusan yang pernah dijatuhkan majelis hakim hakim dipimpin Artidjo Alkostar pada Juni 2015 silam. Warga kota Palu ini didakwa melakukan tindak pidana khusus sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
