Rantie Septianti: Empowering Women in Legal Practice Area
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Rantie Septianti: Empowering Women in Legal Practice Area

Rantie meyakini bahwa dengan adaptasi cepat, saling mendukung, dan komunikasi yang baik, seorang profesional hukum dapat mencapai keunggulan. Tidak terkecuali bagi para lawyer perempuan maupun yang sekaligus menjalankan peran sebagai ibu.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Senior Associate Assegaf Hamzah & Partners, Rantie Septianti. Foto: Istimewa
Senior Associate Assegaf Hamzah & Partners, Rantie Septianti. Foto: Istimewa

Rantie meyakini bahwa dirinya harus selalu mengingat dan mengadaptasikan filosofi padi. Ketika biji padi tumbuh semakin besar maka posisi dari padi tersebut akan selalu merunduk. Ini menandakan padi yang mempunyai isi berkualitas dan besar, selalu melihat ke bawah. Maknanya, jika kita semakin memiliki banyak ilmu, maka hendaklah selalu memupuk sifat kerendahan hati, memberi manfaat untuk sesama, dan pintar beradaptasi.

Sejak lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2012, Rantie Septianti langsung bergabung dengan Assegaf Hamzah & Partners (AHP). Saat ini Rantie adalah senior associate di AHP, mendalami hukum pasar modal yang menjadi spesialisasinya. 

Selama 12 tahun berkarier di AHP, Rantie telah melihat pertumbuhan jumlah lawyer perempuan yang bekerja di AHP setiap tahunnya. Komitmen kantor hukum ini memberikan keleluasaan tanggung jawab bagi lawyer-nya, termasuk staf pendukung untuk bekerja dengan optimal, sangat mendukung perempuan. 

Salah satunya dengan memberikan fleksibilitas dengan menerapkan sistem work from home dalam bekerja yang terus berlanjut hingga saat ini (pasca-pandemi Covid-19). Dengan kebijakan ini, seluruh lawyer, termasuk yang sudah berkeluarga dan memiliki anak dapat bekerja dengan tingkat efisiensi dan produktivitas yang sama tingginya. 

Sejak dahulu, perempuan telah banyak memainkan peran utama dan terlibat dalam setiap bidang strategis di masyarakat. Tentunya, mereka memiliki peran ganda yakni sebagai seorang ibu dan perempuan yang bekerja merupakan tantangan besar bagi perempuan. 

Memainkan peran dan tanggung jawab tersebut merupakan kekuatan perempuan yang harus diimbangi dengan baik. Yang terpenting adalah dukungan anggota keluarga, baik itu pasangan, orang tua maupun dukungan eksternal. Dukungan tersebut merupakan salah satu cara untuk menciptakan work-life balance, sehingga menyeimbangkan kebutuhan kerja dengan keperluan pribadi beserta keluarganya.

Bagi sebagian perempuan, mungkin lebih nyaman untuk dapat berbagi cerita dan bertukar informasi terhadap sesama perempuan. Kenyamanan tersebut tentunya dapat tercipta jika komunikasi antar-perempuan dapat berjalan baik secara dua arah.

Tags:

Berita Terkait