Berdasarkan data yang diolah ILUNI FHUI, PDIP adalah partai yang memiliki jumlah persentase caleg hukum terbanyak dibanding parpol lain, yakni 20 persen (112 dari 560 caleg). Setelah PDIP, Partai Demokrat berada di urutan kedua dengan persentase 19,8 persen (111 dari 560 caleg).
PPP, Golkar, Gerindra, Nasdem, dan Hanura memiliki persentase caleg berlatar belakang hukum yang tak jauh berbeda. Yakni, PPP 18,3 persen (99 dari 541 caleg), Golkar 17,14 persen (96 dari 560 caleg), Gerindra 17,7 persen (99 dari 558 caleg), Nasdem 16,9 persen (95 dari 559 caleg) dan Hanura 16,8 persen (94 dari 558 caleg).
Sedangkan, tiga parpol lainnya berada di posisi di bawahnya. Di grup ini ada PAN 14,8 persen (83 dari 560 caleg), PBB 12,4 persen (69 dari 556 caleg) dan PKPI 9,8 persen (53 dari 539 caleg). Di urutan paling buncit ada PKS 6,9 persen (34 dari 492 caleg) dan PKB 6,4 persen (36 dari 558 caleg).
No. | Partai Politik | Jumlah Total Caleg | Caleg Berlatar Belakang Pendidikan Hukum |
1. | Partai Nasional Demokrat | 559 | 95 |
2. | Partai Kebangkitan Bangsa | 558 | 36 |
3. | Partai Keadilan Sejahtera | 492 | 34 |
4. | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 560 | 112 |
5. | Partai Golongan Karya | 560 | 96 |
6. | Partai Gerakan Indonesia Raya | 558 | 99 |
7. | Partai Demokrat | 560 | 111 |
8. | Partai Amanat Nasional | 560 | 83 |
9. | Partai Persatuan Pembangunan | 541 | 99 |
10. | Partai Hati Nurani Rakyat | 558 | 94 |
11. | Partai Bulan Bintang | 556 | 69 |
12. | Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia | 539 | 53 |
Total | 6.601 | 981 |
Berdasarkan penelusuran hukumonline terhadap daftar anggota DPR periode 2009-2014 di situs resmi DPR, setidaknya terdapat 74 anggota (dari total 560 anggta) yang berlatar belakang pendidikan hukum atau bergelar sarjana hukum. Mereka banyak berkumpul di Komisi III DPR yang membidangi hukum dan hak asasi manusia. Setidaknya, ada 22 anggota ber-background pendidikan hukum di Komisi ini.
Sedangkan, Komisi yang sepi dari anggota yang bergelar sarjana hukum adalah Komisi I, Komisi IV, dan Komisi XI. Masing-masing komisi ini hanya memiliki tiga anggota dewan yang berlatar belakang pendidikan hukum.
Tokoh Populer
Beberapa nama tenar tampil di dalam 991 caleg yang berlatar belakang hukum itu. Misalnya, di Partai Nasdem, ada Taufik Basari yang bertarung di dapil DKI Jakarta I. Tobas – sapaan akrabnya- merupakan eks aktivis LBH dan mantan pengacara pimpinan KPK yang sempat tersandung masalah hukum, Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah.
Di PKB, ada mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman yang akan bertarung di Dapil Jawa Timur XI. Sedangkan, di PKS, ada Zainudin Paru yang mengisi Dapil Nusa Tenggara Timur I. Zainudin merupakan advokat yang kerap tampil sebagai kuasa hukum PKS di setiap persidangan. Pada sidang sengketa pemilu 2009 lalu, Pendiiri Pusat Studi Hukum dan HAM (PAHAM) ini memecahkan rekor dengan sidang selama 17 jam di MK.
Di PDIP, nama tenar seperti Trimedya Panjaitan masih masuk dalam daftar caleg. Pria yang pernah memimpin Komisi III dan masih menjabat sebagai anggota DPR ini akan kembali menjajal peruntungannya di Dapil Sumatera Utara II. Kolega Trimedya di Komisi III, Nudirman Munir juga masih terdaftar sebagai caleg dari Golkar. Mantan Pengacara Tommy Soeharto ini akan bertarung di Dapil Sumatera Barat II.
Partai Gerindra juga masih menempatkan ‘incumbent’ Martin Hutabarat di dapil Sumatera III. Sedangkan, Partai Demokrat tak ragu menempatkan pengacara kontroversial Farhat Abbas sebagai caleg di dapil DKI Jakarta III. Di PAN, ada artis Marissa Haque Fawzi yang bergelar sarjana hukum di dapil Bengkulu.
Anggota Komisi III dari PPP Ahmad Yani kembali mencalonkan diri di dapil Sumatera Selatan I. Pengacara wanita Elza Syarief dicalonkan Partai Hanura untuk bertarung di dapil Lampung II.
Di PBB, ada mantan aktivis mahasiswa Yasin Ardhy (Ketua PB HMI 1986-1988) yang akan bertarung di dapil Jawa Barat VI. Sedangkan di PKPI, ada Rektor Universitas Jakarta Tjindra Wignyoprayitno yang akan bertarung di dapil Jawa Barat II.