Surat berkop Tim Advokat Peduli Beban Rakyat itu ditandatangani oleh koordinator TAPBR, Hotman Paris Hutapea. TAPBR merupakan kuasa hukum Memo Shanjaya, pria yang mengaku suami Anisa Bahar dan ayah dari anak Anisa.
Dalam surat itu, Hotman menyatakan mereka mendapat informasi bahwa Anisa dengan didampingi oleh Gusti Randa akan melakukan konfrensi pers pada 19 Mei 2003. Karena itu, Hotman meminta agar ia dan kliennya juga diundang dalam konfrensi pers tersebut.
"Agar Anisa dan Memo bertemu di depan para reporter dan secara bersama melakukan klarifikasi atau debat terbuka tentang "kebenaran sejati" tulis Hotman.
Apabila Anisa menolak tantangan untuk bertemu itu, maka Hotman mengundang Anisa Bahar didampingi oleh Gusti Randa pada Rabu (21/5) untuk melakukan sumpah pocong dengan konsekuensi di dalam sumpah harus mengucapkan janji bagi yang berbohong, akan menerima azab, laknat, siksa dan kutukan dari Tuhan.
Dalam surat itu, TAPBR menentukan enam poin yang akan menjadi materi pertanyaan sumpah pocong. Butir pertama, Apakah benar anak bernama Jelita dan Juwita Tofhany lahir karena hubungan biologis dari Ani setiawati alias Anisa Bahar dengan Memo Shanjaya.
Butir kedua, Apakah benar perkawinan dibawah tangan secara agama antara Anisa dan memo dilakukan atas dasar suka sama suka, bahkan cinta Anisa pada Memo saat itu sangat besar.
Butir ketiga adalah mengenai apakah benar Dewinta Bahar bukan saudara kembar Anisa Bahar seperti yang digembar-gemborkan oleh Anisa dan kapan tanggal lahir Anisa.