Ada banyak cara yang dilakukan sebuah organisasi untuk menunjukkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Contohnya, Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (ILUNI FHUI) yang menyatakan siap mengawal proses seleksi calon pimpinan (capim) KPK. ILUNI FHUI berharap proses seleksi yang tengah berjalan dapat menghasilkan pimpinan KPK yang terbaik.
"Ini merupakan komitmen ILUNI FHUI pada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," ucap Ketua Umum ILUNI FHUI, Melli Darsa di Jakarta, Rabu (24/6).
ILUNI FHUI, kata Melli, bertekad mengawal proses tersebut hingga tahap akhir, termasuk tahap fit and proper test di DPR. Dia berharap proses seleksi yang dilaksanakan panitia seleksi (Pansel) yang diketuai Destry Damayanti itu bebas dari pengaruh politik, uang atau pengaruh negatif lainnya.
Dikatakan Melli, ILUNI FHUI mengapresiasi komposisi Pansel yang terdiri dari individu-individu dengan kualifikasi tinggi. Oleh karenanya, ILUNI FHUI menaruh harapan kepada Pansel untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Melli berharap Pansel bebas dari campur tangan pihak manapun.
Namun begitu, ditegaskan Melli, untuk menghasilkan orang terbaik yang akan duduk di kursi Pimpinan KPK tidak cukup dengan mengandalkan Pansel semata. Masyarakat, menurut dia, juga perlu terlibat dalam proses seleksi tersebut.
"ILUNI FHUI berpandangan bahwa proses yang kredibel akan memberikan pelajaran, pengalaman dan harapan berharga kepada semua pihak, khususnya masyarakat. Sebaliknya proses yang terkontaminasi kepentingan politik, golongan atau uang akan menciptakan kemarahan publik," ujarnya mengingatkan.
Melli mengatakan, ILUNI FHUI berharap dari proses seleksi yang sedang berlangsung akan membentuk KPK yang kembali berani memberantas korupsi seraya menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kepentingan rakyat.