Kasus Sambo dan Teddy Momentum Percepatan Reformasi Polri
Terbaru

Kasus Sambo dan Teddy Momentum Percepatan Reformasi Polri

Percepatan reformasi Polri dengan suatu desain komprehensif, berbasis bukti (evidence based) dan berkelanjutan.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 4 Menit

Terpisah, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Abdul Halim mendorong Polri agar menjadikan kasus Sambo dan Teddy momentum bersih-berrsih di institusi Kepolisian. Dia mendukung langkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menindak jajarannya yang melakukan pelanggaran etik dan pidana. “Kita dukung Kapolri untuk melakukan pembenahan institusi Polri secara cepat dan menyeluruh,” kata dia.

Menurutnya, tanpa integritas tinggi dan kejujuran Polri, publik meragukan kasus Sambo dan Teddy bakal bisa dibongkar tuntas. Polri di tangan Listyo terus berupaya memperbaiki citra negatif dan institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (Presisi).

Dia berpendapat jika Kapolri tidak melakukan pembenahaan serius dan menyeluruh sesegera mungkin, maka momentum tersebut bakal lewat dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri akan semakin merosot. Karenanya, menjadi momentum yang tepat bagi Polri melakukan pembenahan internal dan memperbaiki citra Polri.

“Jangan sampai masyarakat skeptis dengan kepemimpinan Kapolri. Tindak tegas aparat polisi yang bermasalah. Lakukan segera monitoring dan evaluasi secara cepat dan menyeluruh,” harapnya.

Baginya, membersihkan institusi polisi dari narkoba, bisnis narkoba, judi online, prostitusi, hingga konflik di internal kepolisian dan kesewenang-wenangan dalam menangangi berbagai kasus hukum di tengah masyarakat menjadi kewajiban. Menurutnya, Polri harus bercermin dan mawas diri, serta menjaga nilai-nilai kepatutan serta keteladanan perilaku.

Terpisah, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Polri mesti tegak lurus dalam menegakkan aturan bagi jajarannya yang melakukan pelanggaran etik dan pidana. Seperti kasus dugaan jual beli narkoba. Padahal, narkoba menjadi musuh masyarakat. Polri semestinya menjadi penegak hukum dan benteng pertahanan dalam melindungi masyaakat dari penyalahgunaan narkoba.

“Nah, kalau ada oknum polisi yang justru terlibat, sudah sangat pantas dihukum berat. Kapolri harus menunjukkan komitmen membersihkan kepolisian dari kasus-kasus narkoba,” pintanya.

Tags:

Berita Terkait