Kiat Chitra Menjadi Konsultan Hukum Paket Komplet dan Adaptif
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2020

Kiat Chitra Menjadi Konsultan Hukum Paket Komplet dan Adaptif

Kendati kondisi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para praktisi hukum, Chitra meyakini: inilah waktunya untuk berusaha sebaik mungkin dan beradaptasi dengan cepat.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Chitra Intansari, seorang konsultan di firma hukum Yang and Co. Foto: istimewa.
Chitra Intansari, seorang konsultan di firma hukum Yang and Co. Foto: istimewa.

Tahun 2020 adalah tahun penuh tantangan. Belum selesai masalah ekonomi global, seperti perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, kini dunia tengah dilanda pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19). Akibatnya tidak main-main. Banyak operasi bisnis mengalami guncangan, seperti bidang keuangan, perdagangan, transportasi, dan khususnya—pariwisata. 

 

Dalam rantai perekonomian, peran konsultan hukum sendiri menjadi amat penting. Terutama, dalam fungsinya menjaga agar setiap transaksi bisnis berjalan dengan baik dan bermanfaat tidak hanya bagi korporasi melainkan juga kemajuan negara. Inovasi dan terobosan baru sangat dibutuhkan di era yang serba digital ini untuk mendukung kemajuan di bidang hukum dan menjawab tantangan di masa mendatang. Apalagi, dengan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah untuk melaksanakan pembatasan sosial dan imbauan bekerja dari rumah. Peran teknologi lantas menjadi penting untuk membantu mobilitas setiap orang dalam berkomunikasi, baik internal maupun eksternal, serta menyampaikan pekerjaan kepada klien.

 

Hal serupa juga dihadapi oleh Chitra Intansari, seorang konsultan di firma hukum Yang and Co. Namun, meski kondisi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para praktisi hukum, Chitra mengatakan—sudah seharusnya setiap orang berusaha sebaik mungkin dan beradaptasi dengan cepat. “Manusia pasti akan selalu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Saya percaya bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Karena itulah saat ini saya bisa menjadi Senior Associate di Law Office Yang and Co,” katanya.

 

Sebelum berkecimpung dalam profesi ini, Chitra pernah bekerja sebagai legal counsel di suatu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia. Di awal perjalanan karier, ia juga sempat menjadi pengacara litigasi. Chitra ingat, pernah suatu ketika ia berhasil memenangkan klien saat sidang pembacaan putusan. Padahal, waktu itu, ia masih menjadi advokat magang dan belum disumpah, karena usia yang belum memenuhi persyaratan.

 

Jalan Terjal yang Menyenangkan

Chitra mengakui, pengacara bukanlah profesi yang mudah. Deadline ketat, jam kerja yang panjang, serta kompleksitas dari transaksi itu sendiri—sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang. Namun, hal itu justru tidak berlaku buat Chitra. Buktinya, ia menyukai profesinya.

 

“Bekerja di Law Office Yang & Co dari mulai masih boutique law firm sampai sekarang sudah menjadi medium-sized law firm terkemuka merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya. Hal ini karena kita dituntut serba bisa dan dibentuk untuk menjadi mandiri. Seperti mengerjakan hal-hal yang kecil hingga membuat suatu dokumen transaksi yang rumit,” Chitra menambahkan.

 

Bagi Chitra, kunci utama untuk berhasil dalam bidangnya adalah dengan tidak pernah berhenti belajar, serta selalu terbuka menghadapi masukan dan kritik. Belajar, memang bisa dari mana saja. Namun, jangan lupa berbagi ilmu dan pengalaman. Alasan ini pulalah yang mendorong Chitra terus aktif di bidang pendidikan. Misalnya, dengan membantu partner-nya menjadi asisten dosen hukum bisnis di Universitas Trisakti hingga menjadi key speaker di berbagai seminar atau pelatihan. Selain itu, sebagai milenial—Chitra dan beberapa rekan seprofesi juga aktif di media sosial untuk memberikan edukasi hukum kepada masyarakat.

Tags:

Berita Terkait