Usai menjatukan putusan yang mengabulkan sebagian permohonan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan, nama hakim Sarpin Rizaldi sontak tenar. Sarpin menjadi bahan perbincangan di dunia nyata maupun dunia maya. Sebagian perbincangan itu bernada negatif, sebagian lagi walaupun relatif lebih sedikit bernada positif.
Perbincangan atau pernyataan yang bernada negatif termasuk yang mengkritik putusan ternyata membuat Sarpin ‘gerah’. Menunjuk kantor advokat senior Hotma Sitompoel and Associates, Saprin melayangkan somasi terbuka. Uniknya, yang disasar somasi Sarpin adalah khalayak ramai.
"Kami menyampaikan somasi atau peringatan terbuka pada seluruh khalayak ramai," kata Hotma Sitompoel, di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).
Dijelaskan Hotma, somasi ini ditujukan kepada masyarakat dan juga para pejabat serta pakar hukum yang telah memberikan pernyataan bernada negatif kepada Sarpin terkait putusan praperadilan BG. Hotma menyayangkan adanya berbagai pemberitaan di media yang memuat komentar-komentar negatif tentang Sarpin.
"Ini sudah tidak dapat ditolerir lagi. Ini harus dihentikan karena merupakan pelanggaran hukum," Hotma menegaskan.
Perbincangan atau pernyataan yang bernada negatif termasuk yang mengkritik putusan ternyata membuat Sarpin ‘gerah’. Menunjuk kantor advokat senior Hotma Sitompoel and Associates, Saprin melayangkan somasi terbuka. Uniknya, yang disasar somasi Sarpin adalah khalayak ramai.
"Kami menyampaikan somasi atau peringatan terbuka pada seluruh khalayak ramai," kata Hotma Sitompoel, di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/3).
Dijelaskan Hotma, somasi ini ditujukan kepada masyarakat dan juga para pejabat serta pakar hukum yang telah memberikan pernyataan bernada negatif kepada Sarpin terkait putusan praperadilan BG. Hotma menyayangkan adanya berbagai pemberitaan di media yang memuat komentar-komentar negatif tentang Sarpin.
"Ini sudah tidak dapat ditolerir lagi. Ini harus dihentikan karena merupakan pelanggaran hukum," Hotma menegaskan.
Komentar-komentar tersebut, menurut Hotma, mengandung unsur-unsur penghinaan, fitnah dan pencemaran nama baik terhadap kliennya sebagai pribadi maupun terhadap profesinya sebagai hakim dan terhadap institusi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan serta seluruh lembaga peradilan di Indonesia.
Dalam somasi, Sarpin meminta para pihak yang telah memberikan komentar negatif agar segera meminta maaf melalui media cetak maupun media elektronik kepada kliennya maksimal tujuh hari sejak somasi dilayangkan.