Kurator Pertanyakan Klaim Aset Batavia
Berita

Kurator Pertanyakan Klaim Aset Batavia

Kurator segera mencari tahu nilai aset Batavia Air.

Oleh:
HRS
Bacaan 2 Menit
Kurator Pertanyakan Klaim Aset Batavia
Hukumonline

Panas, sesak, dan pengap. Tiga kata untuk menggambarkan suasana di salah satu ruangan di Pengadilan Niaga Jakarta pada Jakarta Pusat, Jumat (15/2). Keringat bakal tak henti mengucur ketika memasuki ruang sidang utama di lantai tiga gedung PN Jakarta Pusat. Ratusan orang berjubel dan memadati ruang sidang yang hanya cukup menampung kurang dari ratusan orang.

Ratusan orang yang memenuhi ruangan pengadilan memiliki satu tujuan, yaitu mengikuti rapat kreditor pertama PT Metro Batavia (dalam pailit), operator maskapai penerbangan berjadwal Batavia Air.

Mereka adalah para kreditor Batavia Air. Para kreditor  yang hadir pun beragam, mulai dari bank, agen, hingga penumpang pesawat Batavia yang gagal.

Dalam rapat kreditor tersebut, pihak manajemen Batavia Air membeberkan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Menurut Kuasa Hukum Batavia Air Raden Catur Wibowo mengatakan bahwa perusahaan masih memiliki aset sekitar Rp800 miliar. Nilai aset tersebut dihitung dari beberapa pesawat, gedung, dan mobil yang dimiliki maskapai.

"Untuk mobil sendiri, Batavia punya sekitar 185 mobil yang tersebar di seluruh Indonesia," ucapnya kepada hukumonline usai rapat kreditor.

Meskipun Batavia Air memiliki aset Rp800 miliar, utang maskapai mencapai Rp900 miliar. Salah satu sumber utang ini adalah gaji karyawan yang belum dibayar, berupa jam terbang para pilot dan uang makan. Sehingga total tagihan mencapai Rp145 miliar dari total 3.700 karyawan.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Metro Batavia Cahya Subrata menambahkan bahwa gaji karyawan tersebut akan dibayar sesuai dengan Pasal 165 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun, pembayaran akan dilakukan setelah aset terjual.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait