Munas PERADI Telat Dimulai, Peserta Protes
Munas II PERADI

Munas PERADI Telat Dimulai, Peserta Protes

Kericuhan terjadi di dalam dan di luar ruangan.

Oleh:
RFQ
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua Umum, Sugeng Teguh Santoso (baju merah) saat mencoba menenangkan peserta Munas, Jumat (27/3). Foto: RZK
Wakil Ketua Umum, Sugeng Teguh Santoso (baju merah) saat mencoba menenangkan peserta Munas, Jumat (27/3). Foto: RZK
Memasuki hari kedua, Jumat (27/3), Musyawarah Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Munas PERADI) kembali diwarnai kericuhan. Tidak hanya di luar ruangan, kericuhan juga terjadi di dalam ruangan tempat Munas berlangsung. Untungnya, keamanan dan jajaran pengurus DPN PERADI berhasil mengendalikan situasi.

Kericuhan di luar ruangan terjadi ketika petugas keamanan melakukan pemeriksaan ketat terhadap masing-masing peserta yang hendak masuk. Pemeriksaan meliputi tas atau barang lain yang dibawa peserta hingga pemindaian tubuh dengan alat khusus yang telah dipersiapkan.

Di tengah keriuhan para peserta yang mengantri masuk, tiba-tiba seorang peserta teriak-teriak menghardik panitia dan petugas keamanan dari Kepolisian. Sejumlah peserta lain termasuk advokat senior Denny Kailimang mencoba menenangkan peserta yang teriak itu, namun tidak membuahkan hasil.

Akhirnya sejumlah petugas keamanan menggiring peserta yang berteriak tadi ke lantai bawah. Setelah berjanji tidak akan membuat kericuhan lagi, si peserta pun dipersilakan untuk memasuki ruangan Munas.

Situasi di dalam ruangan juga memanas. Sebagian besar peserta Munas yang sudah berada di dalam ruangan menyuarakan protes karena acara tidak kunjung dimulai. Padahal, berdasarkan agenda, acara seharusnya dimulai pada pukul 08.30 dengan agenda penghitungan kuorum, pembahasan tata tertib dan jadwal acara.

Beberapa peserta lalu mulai teriak-teriak meminta panitia untuk segera hadir di ruangan dan memulai acara Munas. Berdasarkan pantauan hukumonline, panitia khususnya Organizing Committee atau Steering Committee memang tidak ada di ruangan.

Mencegah agar suasana tidak menjadi lebih kacau, sejumlah pengurus DPN PERADI berinisiatif menaiki panggung untuk menenangkan peserta. Salah seorang Wakil Ketua Umum, Sugeng Teguh Santoso meminta peserta tenang. Melalu pengeras suara, Sugeng juga sempat meminta pengurus DPN lain untuk naik ke panggung.

“Saya minta hadirin sekalian untuk tenang, sebagai pengurus DPN saya akan mencoba berunding dengan pengurus DPN lainnya untuk mengatasi situasi ini,” janji Sugeng.

Leonard Simorangkir di atas podium meminta agar peserta bersikap tertib. Meski merasa jengkel dengan panitia, Leonard meminta agar peserta yang hadir memberikan persetujuan untuk memanggil Organizing Committee (OC) Hermansyah Dulaimi. “Kita minta panggil panitia untuk hadir dan memberikan penjelasan. Oleh karena itu kami minta panitia lokal sebagai tuan rumah agar memanggil ketua OC dan Steering Committe (SC) agar hadir,” ujarnya.

Leonard menilai kejengkelan peserta kian menjadi. Selain persiapan yang tak maksimal, masih terdapat banyak kekurangan. Misalnya teknis pemberlakuan pintu masuk bagi peserta. Berdasarkan pantauanhukumonline, terdapat peserta Munas yang diboyong ke luar ruangan oleh aparat kepolisian. Selain itu, terdapat peserta yang menaruh kecewa dengan panitia.

“Saya khawatir kalau tertunda-tunda ada pihak yang memanfaatkan acara ini. Kita minta tuntut kepada panitia. Mereka masih mampu tidak, kalau tidak kita bisa minta DPN tegas. Ini buat pembelajaran kepada panitia,” ujarnya.

Pihak OC lokal yakni Ketua DPC PERADI Makassar Jamil Misbach tampil juga di panggung. Menurutnya sebagai tuan rumah amatlah menghormati Munas PERADI. Ia pun menampik mendapat pesanan adanya egenda dari pihak tertentu. Ia meminta kepada seluruh peserta agar tertib. “Kami tidak ada pesanan, kita ingin Munas ini dengan cara yang benar, saya minta semuanya melihat PERADI ke depan,” ujarnya.

Selang tak berapa lama, Sugeng meninggalkan ruangan bersama Sekretaris Jenderal Hasanuddin Nasution, Wakil Ketua Umum Leonard Simorangkir, dan Ketua Komisi Pengawas Denny Kailimang. Mereka hendak berbicara dengan Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan dan Steering Committee Achiel Suyanto.

Sepeninggal Sugeng dan beberapa pengurus lainnya, suasana ruangan kembali riuh. Satu per satu peserta Munas menaiki panggung lalu berbicara menyuarakan aspirasinya.

Upaya Sugeng dkk membuah hasil. Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan didampingi OC dan SC akhirnya hadir. Otto memberikan penjelasan. Menurutnya acara memang tak berjalan sesuai agenda. Padahal agenda pembahasan Tatib sudah akan dilaksanakan. “Namun karena ada sesuatu hal dinamika kecil, maka kami minta maaf tidak memberikan pelayanan yang baik,” ujarnya.

Meski tidak memberikan penjelasan gamblang alasan molornya acara,  namun Otto beralasan adanya rapat dengan panitia. Berdasarkan perundingan dengan panitia, maka Munas akan digelar pasca sholat Jumat. Seluruh peserta pun mengamini. “Maka kami akan melakukan penundaan setelah sholat Jumat. Acara ditunda sampai jam dua siang,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait