Setnov Mundur Lebih Baik Demi Nama Baik DPR dan Golkar
Berita

Setnov Mundur Lebih Baik Demi Nama Baik DPR dan Golkar

Desakan mundur terhadap Setnov yang kini berstatus tahanan KPK semestinya menjadi momentum yang bersangkutan mundur dari Ketua Umum Golkar sekaligus pimpinan DPR.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit
Ketua DPR Setya Novanto
Ketua DPR Setya Novanto

Permintaan agar Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) mengundurkan diri kembali bergaung pasca suratnya yang menolak mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar. Kini, harapan agar Setnov legowo untuk mengundurkan diri datang dari kalangan parlemen dan internal Golkar sendiri demi menjaga nama baik DPR.            

 

“Saya sudah minta awal-awal. Kalau Pak Setnov mundur itu lebih baik untuk DPR dan Partai Golkar. Nah itu pesan saya,” ujar Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan di Komplek Gedung MPR, Selasa (28/11/2017).

 

Zulkifli menerangkan bila Setnov legowo mundur nama baik DPR tetap terjaga dan yang bersangkutan bisa fokus menghadapi persoalan hukumnya. Meski begitu, desakan mundur untuk Setnov dari fraksi-fraksi partai lain, semuanya menjadi hak Golkar. “Kalau Golkarnya nggak mau ganti bagaimana? Makanya, lebih bagus kalau Setnov mundur buat DPR dan Golkar. Kan Setnov masih Ketua Umum Golkar,” kata dia.

 

Zulkifli yang juga menjabat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku sudah menyampaikan ke fraksinya agar Setnov mundur dan diteruskan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Nantinya, ketika MKD menggelar sidang etik, kemudian memutuskan pergantian posisi Ketua DPR, maka Golkar mesti menyodorkan nama pengganti.

 

“Menjadi persoalan ketika Golkar emoh, maka terjadi kekosongan posisi ketua DPR. Tapi menurut saya mundur itu lebih baik,” tegasnya. (Baca Juga: Proses Etik Setnov di MKD Bakal Berjalan)

 

Anggota Komisi II dari Fraksi Golkar TB Ace Hasan Syadzily mengakui desakan internal agar Setnov mundur menguat, salah satunya datang dari Nurdin Halid yang notabene menjabat Ketua Harian Partai Golkar. Ace Hasan menilai kuatnya desakan mundur terhadap Setnov yang kini berstatus tahanan KPK semestinya menjadi momentum yang bersangkutan mundur dari Ketua Umum Golkar sekaligus pimpinan DPR.

 

“Pak Setya Novanto sedang dalam proses hukum, mungkin sudah sebaiknya secara elegan dan sikap negarawan untuk mundur dari DPP Partai Golkar,” ujar Ace Hasan.

Tags:

Berita Terkait