Mengukur Kesiapan Corporate Law Firm Indonesia Hadapi Kompetisi
Utama

Mengukur Kesiapan Corporate Law Firm Indonesia Hadapi Kompetisi

Untuk memperkuat taringnya di industri jasa hukum, sudah saatnya law firm lokal mendiferensiasi jasa yang ditawarkan melalui digital branding hingga membentuk divisi business development.

Oleh:
CR-25
Bacaan 2 Menit
Acara Workshop Hukumonline yang bertajuk Digital Branding Strategy for Law, Selasa (27/2) lalu. Foto: HOL
Acara Workshop Hukumonline yang bertajuk Digital Branding Strategy for Law, Selasa (27/2) lalu. Foto: HOL

Bruce Stachenfeld, Managing partner sebuah firma hukum terkemuka di kota New York mengungkapkan rahasia keberhasilan firma hukumnya di tengah persaingan ketat antar firma hukum di kota New York melalui artikel Power Niche Marketing: The First Power Marketing lesson.

 

Kunci utama yang digaris bawahi Stachenfeld bukan lagi soal menurunkan harga jasa hukum, melainkan kemampuan firma hukum tersebut untuk meyakinkan klien bahwa produk jasa hukum yang mereka tawarkan tidaklah sama. Meski sekalipun sama, kualitas layanan yang mereka berikan berbeda.

 

Hal itu pula yang digaris bawahi Brand Consultant sekaligus ahli etnografi, Amalia E. Maulana dalam Workshop Hukumonline yang bertajuk Digital Branding Strategy for Law, Selasa (27/2) lalu. Oleh Amalia, Peserta workshop yang terdiri dari managing partner, partner serta business development team dari sejumlah law firm ternama dipancing sensitivitasnya terhadap keunggulan yang membedakan law firm mereka dengan law firm lain yang juga bergerak di bidang jasa hukum korporasi.

 

“Jangan terjebak dalam antrian panjang pada jasa hukum di bidang korporasi, sebaliknya explore apa yang sebetulnya dibutuhkan dalam industri ini, ciptakan antrian sendiri (peluang baru) dengan mengekspresikan diri kita secara berbeda,ujar Amalia.

 

Baca: Mengupas Strategi Branding Firma Hukum Berkelas

 

Salah seorang peserta talkshow yang merupakan Partner pada Law Firm Harvardy Marieta & Mauren (HMM), Windri Marieta, juga menyadari betapa pentingnya meng-highlight keunggulan masing-masing law firm sebagai salah satu faktor pembeda dengan law firm lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan HMM Law Firm saat ini, kata Windri, adalah dengan menambahkan ekspertis di bidang fintech dan energi.

 

“Saat ini HMM sedang memperkuat kakinya sebagai leading firm di bidang IT, e-commerce dan financial technology (fintech), kita ingin menonjolkan diri kita di bidang itu,” ujar Windri kepada hukumonline, Senin (5/3).

 

Bukan tanpa alasan, menurut Windri, keunggulan yang membedakan HMM Law Firm dibandingkan corporate law firm lainnya memang terletak pada bidang teknologi. Selama ini, HMM sudah mewakili lebih dari 40 perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan digital platform, bahkan saat ini HMM sudah mempunyai off counsel khusus di bidang fintech.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait