Azzahra Jihan Shubihantoro: Pentingnya Pengembangan Keterampilan Teknis dan Soft Skills dalam Membangun Karier di Bidang Hukum
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Azzahra Jihan Shubihantoro: Pentingnya Pengembangan Keterampilan Teknis dan Soft Skills dalam Membangun Karier di Bidang Hukum

Tak hanya pemahaman terkait hukum dan peraturan, seorang penasihat hukum juga wajib memiliki soft skills yang mumpuni demi mencapai keunggulan. Menjalani fase awal karier, Jihan menempa kemampuannya agar adaptif, fleksibel, dan komunikatif.

Tim Hukumonline
Bacaan 2 Menit
Associate Santoso, Martinus & Muliawan Advocates, Azzahra Jihan Shubihantoro. Foto: Istimewa
Associate Santoso, Martinus & Muliawan Advocates, Azzahra Jihan Shubihantoro. Foto: Istimewa

Menjadi penasihat hukum dapat dikatakan menjadi pilihan karier yang penuh dengan tantangan. Inilah yang dirasakan oleh Azzahra Jihan Shubihantoro dalam dua tahun pertamanya meniti karier di bidang hukum.

Usai meraih gelar sarjana hukum dengan predikat cum laude dari Universitas Padjajaran, ia mengawali karier sebagai Associate di Santoso, Martinus & Muliawan Advocates hingga saat ini. Dalam dua tahun pertamanya ini, Jihan belajar bahwa untuk mencapai keunggulan dalam profesi di bidang hukum, diperlukan keseimbangan yang tepat antara pengetahuan hukum yang kuat dan kemampuan soft skills yang baik.

Ia berpendapat, sebagai seorang penasihat hukum, pemahaman terkait hukum dan peraturan menjadi sebuah keniscayaan. Namun, dalam industri hukum yang terus berkembang dan luas, sangat penting untuk terus mengembangkan keterampilan di luar teknis hukum, yakni kemampuan soft skills.

Hal ini ia pelajari sejak bergabung di Santoso, Martinus & Muliawan Advocates, di mana ia terlibat aktif membantu empat partner dengan spesialisasi berbeda. Mulai dari project keuangan, pasar modal, hukum kompetisi hingga financial technology. Keterlibatan di berbagai bidang ini, cukup menantang bagi dirinya yang baru meniti karier di bidang hukum.

Dari keterlibatannya di berbagai bidang inilah, Jihan menyadari bahwa pengetahuan hukum yang ia dapatkan selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidaklah cukup untuk membentuk diri sebagai seorang penasihat hukum yang andal. Melainkan, juga harus dibarengi dengan kemampuan untuk berpikir secara teknis dan cepat beradaptasi dengan situasi. Ini diperlukan untuk membangun fondasi yang kuat dalam perjalanan karier sebagai penasihat hukum.

Tak hanya itu, kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, memahami kebutuhan klien, dan berkomunikasi secara efektif, juga dibutuhkan untuk memberikan hasil yang optimal kepada klien.

Salah satu pengalaman berharga yang ia dapatkan dalam dua tahun pertamanya di bidang hukum, adalah ketika ia dipercaya sebagai lead associate dalam transaksi project finance yang mewakili PT ATW Alam Hijau dalam memperoleh pembiayaan 10 proyek panel surya photovoltaic (PV).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait