“Tentu bapak ibu dekan memiliki pusat studi unggulan masing-masing yang bisa kita bandingkan dengan pusat-pusat studi di Korea,” ujar Dekan FH Universitas Airlangga ini.
Ketiga, survei pendidikan tinggi hukum di Indonesia yang nantinya akan bekerja sama dengan Hukumonline. Sebab, pihaknya belum memiliki informasi atau preferensi terkait bagaimana sebenarnya metode pembelajaran yang diinginkan dan terbaik bagi mahasiswa hukum di Indonesia sesuai kebutuhan mereka. Informasi-informasi ini diperlukan untuk mengambil kebijakan pendidikan tinggi hukum masing-masing wilayah ke depan.
“Mungkin saja, ada perbedaan cara atau metode pembelajaran yang diinginkan antara mahasiswa hukum di wilayah barat, tengah, dan timur. Karena itu, kita butuh preferensi atau informasi agar bisa mengambil kebijakan yang tepat,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana yang diwakili Wakil Rektor Universitas Udayana Bidang Perencanaan, Kerja Sama & Informasi Prof Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika berharap pertemuan BKS Dekan FH PTN Wilayah Timur ini nantinya mampu menghasilkan ide-ide cemerlang, dapat memberi sumbangsih keilmuan, koordinasi, dan berbagi pengalaman demi peningkatan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pembahasan mengenai LAM, serta bisa menjalin kerja sama antar Fakultas Hukum PTN di Wilayah Timur.
“Diharapkan peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik hingga akhir acara untuk saling bertukar pikiran dan menyampaikan ide-ide cemerlang dalam upaya peningkatkan mutu pendidikan (hukum) di Indonesia. Tentu ini juga dapat meningkatkan Indikator Kerja Utama (IKU) di masing-masing FH PTN.”