Ada 2000 Ton Kedelai di Daerah Transmigrasi
Aktual

Ada 2000 Ton Kedelai di Daerah Transmigrasi

ADY
Bacaan 2 Menit
Ada 2000 Ton Kedelai di Daerah Transmigrasi
Hukumonline

Kemenakertrans mendata ada 2000ton kedelai yang bisa dihasilkan dari lahan seluas seribu hektar di wilayah transmigrasi. Lahan yang ditanami kedelai varietas unggul itu diperkirakan masuk masa panen bulan September-Oktober 2013. Menurut Menakertrans Muhaimin Iskandar, kedelai yang dihasilkan di daerah transmigrasi diharapkan dapat meningkatkan produksi kedelai lokal. Sehingga mengurangi ketergantungan impor kedelai.

“Kawasan transmigrasi yang tersebar di berbagai daerah diharapkan dapat bertransformasi menjadi lumbung pangan terutama produksi kedelai untuk dapat mengurangi ketergantungan impor dari negara lain dan mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Muhaimin dalam keterangan pers yang diterima hukumonline, Selasa (10/9).

Muhaimin menjelaskan, setiap tahun luas lahan dan produktifitas kedelai terus ditingkatkan. Tahun lalu, dengan lahan seluas 300 hektar mampu menghasilkan 407,5 ton kedelai dengan produktifitas rata-rata 1,35 ton per hektar. Pada musim panen yang jatuh pada September-Oktober tahun ini, diperkirakan menuai 2 ribu ton kedelai dengan rata-rata produktifitas 1,8-2 ton per hektar. Begitu pula tahun depan, direncanakan mampu memproduksi 2 ribu ton kedelai.

Melansir data konsumsi kedelai, Kemenakertrans melihat dalam setahun Indonesia membutuhkan 2,25 juta ton. Sedangkan, produksi kedelai nasional hanya mampu menghasilkan 779 ribu ton. Untuk menutupi kekurangan, Indonesia mengimpor kedelai dari Amerika Serikat dan Brazil sebanyak 1,4 juta ton. Mengacu kondisi itu Muhaimin berpendapat jika tidak diantisipasi, akan berdampak buruk terhadap perekonomian nasional dan kelangsungan hidup petani. Serta kebutuhan pangan dan industri berbahan baku kedelai.

Sementara, DirjenPembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Roosari Tyas Wardani, menyebut potensi dan ketersediaan lahan di kawasan transmigrasi yang bisa ditanami kedelai mencapai 155.871 Hektar. “Penyediaan lahan transmigrasi ini berpotensi mendukung pemenuhan kebutuhan kedelai nasional melalui gerakan tanam kedelai di kawasan transmigrasi,” katanya.

Menurut Roosari, luas lahan sebesar 155.871 hektar dapat memproduksi sekitar  280.567 ton kedelai dengan melibatkan sumber daya petani transmigran yang jumlahnya mencapai 169.284 KK. Namun, untuk keberlanjutan produksi kedelai itu membutuhkan kerjasama dan dukungan berbagai pihak. Mulai dari lintas kementerian, pemerintah daerah sampai pengusaha swasta. Untuk mewujudkan hal itu Roosari menyebut Menakertrans mengaku sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan kementerian lain seperti pertanian dan perdagangan.

Roosari mengingatkan, untuk mengembangkan tanaman kedelai diperlukan ketepatan pengolahan tanah dan penanaman. Dikaitkan dengan musim tanam dan penguasaan teknologi serta manajemen penanaman. Sehingga tamanan kedelai dapat di panen dengan baik di lahan yang luas. “Selain itu perlu pendampingan/pengawalan teknologi, jaminan harga dan pemasaran. Dibutuhkan pula keteribatan kelembagaan keuangan dari perbankan dan koperasi, sehingga untuk keberlanjutan pengembangan kedelai di lahan transmigrasi ini, “ pungkasnya.

Tags: