Lebih lanjut Katon menjelaskan, setiap kategori tersebut terbagi ke dalam sub kategori menurut jumlah advokat di masing-masing kantor hukum. Yakni, kantor hukum dengan kurang dari 11 advokat, 11 sampai 30 advokat dan lebih dari 30 advokat.
“Pemeringkatan pada 4 kategori tersebut telah diikuti oleh 60 kantor hukum yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia. Dengan cakupan geografis yang luas, pemeringkatan ini memberikan gambaran yang positif terkait dampak dan peran praktisi hukum dalam memberikan layanan hukum pro bono di berbagai provinsi di Indonesia,” bebernya.
Selain penghargaan dan partisipasi kantor hukum, Katon menyebut pemeringkatan tahun ini juga diikuti 6 LKBH yang terafiliasi dengan perguruan tinggi di Indonesia. Pada partisipasi ini terangkum dalam kategori penghargaan khusus yang menggambarkan praktik bantuan hukum kepada masyarakat. Yakni, Hukumonline Special Award for Law School Affiliated Legal Aid Institutions with Outstanding Achievement.
“Kategori pemeringkatan ini memperhatikan beberapa aspek penilaian, yaitu akreditasi, jumlah layanan, jumlah advokat dan publikasi,” urainya.
Katon menegaskan hasil pemeringkatan di seluruh kategori telah melalui proses riset serta analisis pada rentang data 1 September 2022 sampai 31 Oktober 2023. Proses analisis data pemeringkatan ini melalui penilaian secara internal serta melibatkan dewan juri eksternal Hukumonline yang berasal dari praktisi hukum dan akademisi di Indonesia. Sehingga pemeringkatan ini dapat menunjukan hasil yang lebih akurat dan representatif.
Sebagai penutup, Katon mengucapkan selamat kepada seluruh kantor hukum dan LKBH di Indonesia yang berhasil masuk nominasi dan pemenang Indonesia Pro Bono Awards 2023. Dia berharap penghargaan yang diraih para pemenang dapat memberikan semangat yang lebih besar.
“Dan mendorong para advokat untuk terus berkontribusi pada peningkatan aksesibilitas layanan atau jasa hukum kepada masyarakat di Indonesia secara cuma-cuma. Terima kasih,” tutupnya.