APSA: Siber Terorisme Ancaman Nyata bagi Indonesia
Aktual

APSA: Siber Terorisme Ancaman Nyata bagi Indonesia

ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Ia mengatakan sebagian kalangan praktisi keamanan di Indonesia merasa belum terlalu penting untuk membahas persoalan ini. Upaya antisipasi sering hanya berkutat di kejahatan terorisme secara tradisional."Meski ancaman terorisme cyber belum terjadi di Indonesia, namun propraganda pelaku teror melalui media sosial sudah berjalan secara masif. Strategi ini terbukti efektif merekrut anggota khususnya dari kalangan terpelajar karena pengguna media sosial kebanyakan dari kaum intelektual," katanya.President APSA Indonesia Abraham Soedira mengatakan konferensi ini rutin diadakan setiap tahun. APSA sendiri dibentuk pada tahun 1994 dengan tujuan meningkatkan kerjasama regional di tingkat Asia."Serangan lewat media sosial ini yang sering tidak disadari. Website terkait radikalisme sudah ditutup tapi kemudian tumbuh lagi," katanya.Berangkat dari latar belakang tersebut, pertemuan APSA tahun ini mengangkat tema tentang serangan dan terorisme cyber. Mengingat perkembangan sistem IT turut memudahkan aktivitas pelaku teror, termasuk rekruitmen dan penggalangan dana dari dunia maya."Saat ini, ada 13 chapter yang bergabung diantaranya China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Nepal, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Makau, dan Filipina. Konferensi tahun ini diikuti sekitar 125 peserta dari berbagai negara," katanya.


Tags: