Bank-bank BUMN Diusulkan Digabung
Berita

Bank-bank BUMN Diusulkan Digabung

Pembentukan bank terbesar dengan menggabungkan bank BUMN akan memudahkan pemerintah dalam mempengaruhi kebijakan.

FNH
Bacaan 2 Menit
Perbanas usulkan bank-bank BUMN digabung. Foto: SGP
Perbanas usulkan bank-bank BUMN digabung. Foto: SGP

Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) mengusulkan agar pemerintah menggabung Bank Mandiri dan Bank BNI untuk menciptakan bank terbesar di Asia Tenggara. Usul ini tidak terlepas dari upaya peningkatan daya saing industri perbankan nasional di tingkat internasional.

"Sekarang ini kita punya bank milik negara yang besar yakni Bank Mandiri. Tetapi, bank ini nomor delapan terbesar di Asia,masih jauh untuk menjadi yang terbesar. Kalau Bank Mandiri dan Bank BNI digabung, sudah peringkat kelima atau enam, tetapi itu baru Bank Mandiri dan BNI saja," kata Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono dalam RDPU di Komisi XI DPR Senayan Jakarta, Selasa (26/2).

Terkait hal tersebut, Sigit berharap agar DPR bisa mendorong terwujudnya merger bank BUMN untuk menciptakan bank terbesar di kawasan ASEAN.  Sigit menyayangkan Indonesia belum memiliki bank terbesar di Asia padahal memiliki wilayah dan jumlah penduduk yang besar. Apalagi, bank terbesar se Asia saat ini ditempati oleh Bank DBS milik negara tetangga, Singapura.

"Jadi, apakah kita akan terus menerima keadaan ini tanpa berbuat sesuatu," ujar Sigit mempertanyakan.

Selain itu, lanjut dia, Cetak Biru yang diusulkan masuk ke RUU Perbankan diharapkan dapat menjadi konsesus bersama sehingga industri perbankan Indonesia mempunyai tujuan untuk memiliki bank berskala internasional, sekurang-kurangnya di tingkat Asean.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan kawasan ASEAN Indonesia memiliki potensi yang paling besar untuk memiliki bank terbesar. Satu-satu cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan bank besar adalah menggabungkan bank-bank milik negara. Namun Sigit mempertanyakan, apakah pemerintah memiliki usaha untuk menggabungkan bank-bank milik negara, karena harapan itu tidak bisa dilimpahkan ke bank swasta.

Pembentukan bank terbesar dengan menggabungkan bank BUMN, lanjut Sigit, akan lebih memudahkan pemerintah dan DPR dalam mempengaruhi kebijakannya. Pasalnya, DPR tidak mungkin untuk mengintervensi kepada bank swasta atau bank milik negara karena intervensi hanya bisa dilakukan oleh pemerintah.

Dengan demikian, jelas dia, bank terbesar itu nantinya juga akan lebih mudah untuk melakukan ekspansi ke luar negeri atau menguasai bank di mancanegara, seperti yang tengah terjadi saat ini di Indonesia.

Halaman Selanjutnya:
Tags: