DPR Persilakan Pemerintah Revisi Postur APBN-P 2013
Berita

DPR Persilakan Pemerintah Revisi Postur APBN-P 2013

Salah satu penyumbang melesetnya target asumsi makro APBN-P 2013 adalah adanya pelemahan pada nilai tukar rupiah.

FAT
Bacaan 2 Menit

Menurut Agus, salah satu pemicu lemahnya rupiah lantaran besarnya utang luar negeri swasta dan impor di sektor migas dan non migas. Bukan hanya itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami defisit, akibatnya semakin besar defisit transaksi berjalan.

Meskipun defisit transaksi berjalan membengkak, lanjut Agus, tapi masih terbantu oleh surplus transaksi modal secara signifikan. BI memprediksi bahwa kinerja neraca pembayaran Indonesia akan membaik di semester II tahun 2013. “Ekspor diharapkan kembali meningkat, sehingga bisa mendukung penurunan defisit transaksi berjalan secara bertahap,” katanya. 

Perbaikan neraca pembayaran Indonesia tersebut juga diyakini akan mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah di tahun 2014. Pada tahun itu, nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp10.500-Rp10.700 per dollar AS. “Mencermati perkembangan ekonomi akhir-akhir ini, BI terus memonitor sehingga prospek ekonomi di sisa tahun 2013 dan 2014 dapat sesuai kebijakan,” ujarnya.

Untuk pertumbuhan ekonomi, lanjut Agus, di tahun 2014 diprediksi akan membaik. Hal ini didasari oleh harapan menguatnya ekonomi dunia yang dimotori AS dan Jepang serta membaiknya fiskal di Eropa. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2014 berkisar 6-6,4 persen. Konsumsi rumah tangga kembali meningkat,” pungkasnya.

Tags: