Fresa Yuriza Litanto: Female Lawyer Perlu Tekun Belajar dan Berani Mengeksplor Bidang Baru
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Fresa Yuriza Litanto: Female Lawyer Perlu Tekun Belajar dan Berani Mengeksplor Bidang Baru

Fresa meyakini pentingnya peningkatan kompetensi diri melalui pelatihan dan sertifikasi, serta diskusi maupun knowledge sharing dalam tim. Menurutnya, advokat tidak boleh menunggu secara pasif sekali pun pada fase slowing down menuju transisi pemerintahan, melainkan harus proaktif mengeksplorasi bidang-bidang baru.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Associate Partner Bahar, Fresa Yuriza Litanto. Foto: Istimewa
Associate Partner Bahar, Fresa Yuriza Litanto. Foto: Istimewa

Adaptif dengan perubahan-perubahan secara progresif merupakan salah satu skill menguntungkan yang dimiliki Fresa Yuriza Litanto, yang kini berkarier sebagai Associate Partner di Kantor Hukum Bahar. Sebagai salah satu lulusan terbaik Universitas Sriwijaya (UNSRI) dan memiliki gelar master dari Erasmus University Rotterdam, ia telah membangun karier yang mengesankan.

Pencapaiannya sebagai seorang advokat, diraih berkat komitmennya pada pengembangan diri. Dia juga berkontribusi aktif dalam organisasi profesi seperti International Trade Committe di Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), Asosiasi Advokat Persaingan Usaha Indonesia (ICLA), Koordinator untuk Ease of Doing Business pada Swisscham Indonesia, serta Mediator terdaftar di Pusat Mediasi Nasional.

Latar belakang pekerjaan di sektor pemerintahan sebelum beralih menjadi seorang lawyer di Bahar, menuntut Fresa untuk menyesuaikan diri dengan berbagai aspek. Penyesuaian mulai dari lingkungan kerja, hingga penguasaan terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menangani klien-klien korporasi dengan skala dan nilai yang besar.

Fresa memahami pentingnya untuk terus meningkatkan kompetensi diri, baik melalui pembelajaran mandiri maupun melalui pelatihan dan sertifikasi resmi, seperti sertifikasi training HKHPM dan Sertifikat Pajak Brevet A dan B yang telah diperolehnya.

Peningkatan kompetensi diri menurutnya penting dilakukan dalam menghadapi pasang surut perekonomian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Terutama pada periode pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Skill dan kompetensi yang mumpuni menjadi perhatian banyak kantor hukum, karena aktivitas dan transaksi dari klien-klien korporasi banyak yang sebelumnya terpengaruh pandemi Covid-19, terutama kantor-kantor hukum yang cukup selektif dan idealis dalam memilih pekerjaan atau file yang ditangani.

Setelah sektor publik dan sektor swasta kembali menggeliat menuju peningkatan di masa new normal, Fresa yang fokus di bidang investasi, infrastruktur, serta telekomunikasi dan digital business, memahami dan merasakan bahwa situasi perekonomian kembali mengalami sedikit perlambatan. Perlambatan yang ia maksud, terjadi karena perhelatan pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk menentukan tatanan negara yang akan memimpin hingga 2029 nanti.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait