Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (ILUNI FHUI) menyatakan dukungannya bila Yusril Ihza Mahendra menjadi calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dukungan ini diungkapkan Ketua ILUNI FHUI Rapin Mudiarjo dalam konfirmasi langsung melalui telepon kepada Hukumonline, Jum’at (20/10/2023).
“Posisi kami mendukung alumni FHUI untuk maju mengabdi untuk bangsa dalam Pilpres 2024. Siapapun itu orangnya, tentu kami siap mendukung alumni almamater,” kata Rapin. ILUNI FHUI bahkan sengaja menyebarkan siaran pers khusus soal dukungan ini.
Baca Juga:
- Prof Saldi Isra Beberkan Misteri Putusan Syarat Usia Capres-Cawapres
- Putusan Syarat Capres-Cawapres Dinilai Langgar Asas Erga Omnes
- MK Buka 2 Pintu Masuk Syarat Usia Capres-Cawapres Pemilu 2024
Rapin menegaskan dukungan ini wajar dilakukan oleh wadah organisasi alumni kepada anggotanya. ILUNI FHUI tidak dalam posisi berpihak pada salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2024. Hingga berita ini dibuat, Prabowo belum mengumumkan Calon Wakil Presiden yang mendampinginya di Pilpres 2024 untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.
Nama Yusril tiba-tiba muncul dalam perbincangan mendampingi Prabowo setelah Mahfud MD. resmi menjadi Calon Wakil Presiden yang mendampingi Ganjar Pranowo. Mahfud MD. dikenal sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Sebelum itu Mahfud pernah berpengalaman sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dan anggota DPR. Yusril disebut-sebut menjadi figur yang sebanding dengan sosok Mahfud MD. dengan kapasitas Guru Besar Hukum Tata Negara yang juga beberapa kali mengisi jabatan Menteri.
Rapin mengaku mendengar kabar empat nama calon menjadi pendamping Prabowo. Salah satunya terselip nama Prof.Yusril Ihza Mahendra. “ILUNI FHUI 100 persen mendukung Prof Yusril. Kami mendukung salah satu alumni terbaik FHUI. Indonesia butuh negarawan yang utuh dan bisa berbicara kesejahteraan seperti Prof Yusril,” ujarnya.
Yusril Ihza Mahendra saat ini dikenal aktif berprofesi advokat. Sosoknya sudah lama dikenal sebagai akademisi hukum tata negara yang menyandang gelar Guru Besar dari Universitas Indonesia. Sebagai alumni FHUI, ia sudah lama menjadi dosen di almamaternya itu. Aktifitasnya menjabat di pemerintahan dimulai pada masa Orde Baru dan berlanjut di kabinet Era Reformasi.
Jabatan politik yang pernah diemban Yusril antara lain Menteri Hukum dan Perundang-undangan, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia. Yusril juga pernah menjadi anggota DPR pada akhir masa Orde Baru. Ia juga masih menjabat Ketua Umum Partai Bulan Bintang hingga saat ini.
Menurut Rapin, sosok Yusril dibutuhkan Indonesia terutama dalam menghadapi permasalahan hukum di Indonesia. "Negara butuh figur yang paham kebangsaan. Prof. Yusril menjadi sosok yang menyaksikan perjalanan bangsa ini dari masa pra-reformasi, reformasi, hingga pemerintahan saat ini," kata Rapin.
Rapin berpendapat Yusril pasangan yang tepat untuk Prabowo untuk membangun Indonesia. "Keduanya adalah negarawan dan memiliki referensi kebangsaan yang mengedepankan kepentingan masyarakat. Duet keduanya akan menjadi kekuatan," kata Rapin menambahkan.