Ini Janji Dirut Pertamina Baru
Berita

Ini Janji Dirut Pertamina Baru

Dwi Sucipto diminta mempercepat pembangunan kilang-kilang BBM baru yang menyebar di Tanah Air.

KAR
Bacaan 2 Menit
Ini Janji Dirut Pertamina Baru
Hukumonline
Direktur Utama PT Pertamina(Persero), Dwi Sucipto, mengungkapkan bahwa dirinya membawa visi besar untuk mengembangkan perusahaan migas pelat merah tersebut. Dwi berkeinginan untuk bisa membawa Pertamina menjadi pemain kunci sektor migas di Indonesia dan luar negeri. Ia menegaskan akan senantiasa berupaya merealisasikan visi besarnya itu.

"Kami berharap dapat mewujudkan Pertamina menjadi perusahaan energi berkebangsaan sekaligus menjadi key player di nasional dan internasional," ujar Dwi disela-sela acara Pertamina Energy Outlook 2015 di Jakarta, Rabu (3/12).

Untuk mewujudkan visinya, Dwi mengaku, sudah memulai langkah dengan membuat peta jalan (roadmap) Pertamina pada 2015. Peta jalan itu, menurutnya, menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaannya untuk menjadi pemain kunci di Asia Tenggara. Dwi menyebut, hal itu akan menjadi jembatan Pertamina dalam mewujudkan mimpi besarnya.

Menurut Dwi, keinginan menjadi key player ini untuk menjawab tantangan terkait persediaan energi di Indonesia. Sebab, kata dia, ketergantungan masyarakat terhadap energi menjadi pekerjaan besar buat Pertamina di tengah harga minyak yang sedang turun.

"Sehingga, Pertamina diharapkan dapat menyalurkan ide yang baru untuk penyediaan energi di Indonesia," tukas dia.

Direktur Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan Pertamina sedang fokus meningkatkan produksi dari luar negeri. Hal tersebut bisa dijadikan peningkatan ketahanan energi Indonesia. Menurut Ahmad, produksi minyak dengan meangkuisisi lapangan minyak di luar negeri bisa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ahmad menjelaskan, pendekatan dengan negara-negara luar merupakan satu langkah agar Pertamina bisa menjadi pemain kunci di luar negeri.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan dengan pihak Malaysia agar bisa mencari minyak di negeri tetangga tersebut. Pendekatan tersebut dilakukan setelah Pertamina berhasil melakukan ekspansi ke Vietnam, Irak dan Algeria. Ahmad berharap, pendekatan dengan pihak Malaysia dapat selesai bulan ini.

"Ekspansi luar negeri Vietnam, Irak Algeria, Malaysia, participacing interest maupun operator, ekspansi terakhir di Malaysia," kata  Ahmad.

Menurut perhitungan Ahmad, jika pihak Malaysia mau minyaknya disedot Pertamina, maka perusahaan Pertamina bisa menambahan produksi minyak 60 ribu barel.

"Fokusnya Pertamina dialihkan melakukan akusisi lapangan yang produksi di luar negri menambah supply nasional, lapangannya sudah dibeli, kondisi ini yang kami tempuh. Bagaimana sektor penyediaan crude-nya Pertamina bisa bantu pemerintah menjamin energy security. Pertamina fokus peningkatan produksi dari negara lain," tuturnya.

Anggota DPR yang pernah berkarir di Pertamina, Kurtubi, justru meminta agar Dwi Sucipto mempercepat pembangunan kilang-kilang BBM baru yang menyebar di Tanah Air. Menurutnya, Indonesia sangat membutuhkan infrastruktur kilang baru. Kurtubi menyebut, Indonesia baru memiliki lima kilang dengan kemampuan produksi 1 juta barel per hari.

“Padahal, kebutuhan nyata tiap harinya adalah 1,6 juta barel. Defisit itu yang membuat Indonesia harus mengimpor sekitar 500-600 ribu barel per hari. Ujung-ujungnya, jadi sering dipermainkan oleh pasar,” tandasnya.
Tags:

Berita Terkait