Rangkaian demonstrasi yang terus berlangsung hingga sore hari itu membuat jalan MH Thamrin macet. Selain itu, setiap aksi demonstrasi diwarnai dengan upaya menerobos gerbang utama Kementerian ESDM. Namun, dalam tiga aksi pertama, para demonstran hanya menggoyangkan pagar tanpa kericuhan. Setelah usaha yang ditempuh tak kunjung berhasil, mereka membubarkan diri.
Dalam aksi demonstrasi ke empat, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) para demonstran tak langsung membubarkan diri setelah menggoyang pagar. Mereka juga membakar ban di depan kantor kementerian itu. Aparat kepolisian pun memaksa para mahasiswa untuk bubar dengan menembakkan gas air mata.
Namun, tembakan polisi yang memegang senapan gas air mata tidak akurat. Sebanyak dua gas air mata melesat cukup jauh ke seberang Kementerian ESDM. Peluru tersebut meluncur ke arah gedung Bank Indonesia dan hampir mengenai kerumunan wartawan yang tengah berada di lantai dua kantor itu. Beruntung, gas air mata jatuh kembali ke lantai satu menjauhi kerumunan wartawan. Tepat pukul 17.00 WIB, para mahasiswa akhirnya membubarkan diri.