Kisah Kedekatan Artidjo Alkostar dan FPI
Berita

Kisah Kedekatan Artidjo Alkostar dan FPI

Artidjo pernah jadi penasihat dan ketua departemen hukum dan HAM FPI.

ALI
Bacaan 2 Menit
Hakim Agung Artidjo Alkostar. Foto: SGP
Hakim Agung Artidjo Alkostar. Foto: SGP
Sejumlah tokoh dikumpulkan oleh Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (UII) untuk memberi testimoni terhadap Hakim Agung Artidjo Alksotar. Tokoh-tokoh itu di antaranya adalah Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua KY Suparman Marzuki, hingga Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Loh, apa hubungannya Habib Rizieq atau FPI dengan Artidjo Alkostar?

Habib Rizieq mengungkapkan bahwa Artidjo merupakan kawan lama dan pernah menjadi bagian dari FPI.

“Bila ada orang yang bilang bahwa sosok pak Artidjo itu adil dan jujur. Saya tak kaget karena begitu karakter awal beliau ketika saya mengenalnya,” ujarnya dalam diskusi ‘Harapan Penegakan Hukum, Fenomena Artidjo Alkostar’ di Jakarta, Selasa (4/3).

Habib Rizieq mengaku sudah dekat dengan Artidjo ketika dia mendirikan FPI. Lalu, pada perkembangannya, Artidjo mengaku mendengar tingkah laku FPI yang diberitakan ‘garang’ dan tidak taat hukum oleh sejumlah media. “Beliau langsung tabayyun (klarifikasi,-red). Beliau tak mau menjadi korban media,” ujarnya.

“Karenanya, saya yakin betul, beliau tak akan tersesat oleh opini media ketika menjatuhkan putusannya sebagai hakim,” tambah Habib Rizieq. 

Kala itu, Artidjo langsung datang ke markas FPI di daerah Petamburan, Jakarta Pusat. Di sana, Artidjo diskusi berjam-jam dengan pengurus FPI. Artidjo juga tak segan-segan menyampaikan kritikan secara langsung kepada FPI. Tak hanya kritik, Artidjo juga memberi beberapa solusi kepada FPI.

“Akhirnya, kami minta beliau menjadi penasihat hukum kami (FPI,-red). Dan beliau juga memberikan pendidikan penyadaran hukum kepada pengurus FPI,” ungkap Habib Rizieq.

Artidjo cukup rajin dengan seminggu sekali datang ke markas FPI. Ini berdampak positif bagi para pengurus FPI. “Kami yang tadinya tak tahu KUHP jadi tahu. Kami jadi tahu KUHAP dan Konstitusi,” ujarnya.

Tak berhenti di situ. Habib Rizieq pun meminta agar Artidjo memimpin Departemen Hukum dan HAM FPI. Jabatan ini diembannya hingga Artidjo diangkat sebagai hakim agung.

“Beliau lalu dipromosikan sebagai hakim agung. Kami pun tahu diri. Kami merelakannya menjabat sebagai hakim agung. Semoga mudah-mudahan pak Artidjo bisa menjadi pemimpin MA dan membenahi MA. Beliau seorang ahli hukum dan muslim yang taat. Mudah-mudahan istiqomah hingga akhir hayat,” ujarnya.

Siap Back Up
Habib Rizieq mengutarakan adanya suap kepada sejumlah penegak hukum membuat masyarakat sudah tak lagi percaya kepada proses hukum. Ia melihat masyarakat sudah memandang miring proses penegakan hukum di Indonesia. Meski begitu, Ia mengatakan masyaraka masih berharap dan merindukan kehadiran sosok langka seperti Artidjo Alkostar.

Ia menambahkan lewat gebrakan-gebrakannya melalui putusan yang cukup berani, kehadiran Artidjo sudah mulai memenuhi harapan masyarakat itu. Karenanya, ia menuturkan bahwa kehadiran sosok seperti Artidjo ini harus dijaga secara bersama-sama.

“Sosok-sosok langka seperti Artidjo ini harus kita back up. Biar ke depan bisa lahir ribuan Artidjo Alkostar lainnya,” ujarnya.
Tags:

Berita Terkait