Menkumham Ingin Hidupkan Kembali Perusahaan Lapas
Aktual

Menkumham Ingin Hidupkan Kembali Perusahaan Lapas

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Menkumham Ingin Hidupkan Kembali Perusahaan Lapas
Hukumonline
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin berkeinginan untuk kembali menghidupkan perusahaan berbasis sumber daya manusia dari Lembaga Pemasyarakatan karena memiliki produktivitas bagi warga binaan.

"(Perusahaan Lapas) sangat bagus di masa lalu, masih ada catatan untuk hal ini. Saya kira perlu dievaluasi kembali," kata Amir di kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Jakarta, Selasa.

Ia membandingkan warga binaan di dalam negeri dan luar negeri.

"Kalau dilihat dari perbandingannya di luar negeri, produktivitas warga binaan sangat dimaksimalkan. Kalau di sini terkesan diabaikan padahal kita punya sejarah masa lalu yang cukup baik," katanya.

Amir mencontohkan lapas di Cipinang, Jakarta Timur yang bisa dimaksimalkan lagi. "Kita punya rel kereta ke dalam penjara untuk buat bongkar muat kayu-kayu jati. Di sana menjadi pusat kegiatan terbaik dalam perkayuan. Banyak sekali potensi-potensi yang bisa kita gali dari kemampuan warga binaan." "Sekarang kita sesuaikan saja dengan keadaan terkini. Banyak potensi," kata dia.

Perusahaan itu nantinya diharapkan mampu menampung potensi warga binaan agar lebih produktif lagi.

"Para penghuni di penjara dimanfaatkan potensinya secara maksimal. Mereka yang produktif nanti ada manajer produksinya sendiri," kata menteri.

Menurut Amir, prestasi perusahaan lapas di Australia yang produktif bisa dijadikan rujukan agar bisa diterapkan di Indonesia. "Di lapas itu, petugas yang menjadi direktur produksi lebih banyak daripada sipir." "Menampung potensi, memasarkan produk yang berguna bagi narapidana, penjara, dan juga pemerintah. Banyak kontrak pekerjaan yang dia (manajer produksi) tangani," katanya.

"Pendapatan mereka disimpan, ditabung dan berguna saat mereka keluar lapas meski kini sistem itu kemudian dihapus." Beberapa produk dibuat oleh warga binaan dapat dipasarkan seperti roti, headset yang digunakan pilot, hingga pada usaha laundry.

"Apabila konsep itu diterapkan maka visi manusia mandiri di dalam lapas dapat terwujud," katanya.

Sejauh ini, beberapa lapas di Indonesia memiliki masalah seperti perilaku penghuni lapas yang anarkis seperti kerusuhan di Lapas Lhokseumawe, Aceh pada tengah bulan ini.
Tags: