"Selama tiga pekan pelaksanaan kampanye pemilu, 113 simpatisan Partai Hanura ditilang dalam operasi penindakan peserta kampanye Pemilu 2014," kata Hindarsono dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/4).
AKBP Hindarsono mengatakan setelah Partai Hanura, simpatisan partai yang banyak ditilang adalah Partai Golkar 109 orang, PAN 73 orang, PDI Perjuangan 71 orang, Partai Demokrat 69 orang dan PKB 62 orang.
Selain itu, simpatisan partai lain yang juga ditilang adalah Partai Gerindra 47 orang, PKP Indonesia 43 orang, Partai NasDem 34 orang, PPP 33 orang, PKS tujuh orang dan PBB lima orang.
Hindarsono mengatakan selama 21 hari pelaksanaan kampanye, jumlah peserta kampanye yang ditilang mencapai 666 orang. Jenis kendaraan yang paling banyak melanggar adalah sepeda motor mencapai 650 unit, kemudian "pick up" 13 unit dan angkot tiga unit.
"Pelanggaran yang paling banyak dilakukan adalah mengendarai sepeda motor tanpa helm dan berboncengan hingga tiga orang. Sedangkan untuk kendaraan jenis 'pick-up' dan angkot biasanya ditilang karena melebihi kapasitas," tuturnya.
Menurut Hindarsono, dalam operasi tersebut petugas mengamankan barang bukti berupa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) 470 lembar, Surat Izin Mengemudi (SIM) 182 lembar dan 14 unit sepeda motor.
Hindarsono mengatakan dalam menindak peserta kampanye, pihaknya tidak memandang pelanggaran dilakukan simpatisan atau kader tertentu. Dari partai apa pun yang melanggar akan ditilang.
"Kami berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran lalu lintas," ujar Hindarsono.