Kamis malam (30/1), Yayasan Yap Thiam Hien menggelar acara penganugerahan Yap Thiam Hien Award. Sebagaimana diumumkan ke publik sekira sebulan silam, Prof Dawan Rahardjo dipilih sebagai penerima Yap Thiam Hien Award 2013. Dalam acara penganugerahan, Prof Dawam mengenakan baju batik hadir didampingi sang istri tercinta.
Dalam siaran pers, Yayasan Yap Thiam Hien menjelaskan bahwa Prof Dawam terpilih setelah menyisihkan 23 nama kandidat. Dari total jumlah kandidat, Dewan Juri yang diantaranya terdiri dari Makarim Wibisono, Todung Mulya Lubis, Prof Saparinah Sadli, dan beberapa tokoh lainnya secara aklamasi sepakat menetapkan Prof Dawam.
“Serupa bambu yang bertahan di tengah badai, Beliau (Prof Dawam) teguh berdiri memperjuangkan dan membela prinsip-prinsip kesetaraan, kebebasan, dan pluralisme di Indonesia secara konsisten hingga hari ini meski intimidasi, ancaman, dan teror silih berganti menerpanya,” demikian penjelasan Yayasan Yap Thiam Hien tentang sosok Prof Dawam.
Ketua Yayasan sekaligus Dewan Juri, Todung Mulya Lubis mengenang Prof Dawam yang berani membela kelompok minoritas seperti Jemaat Ahmadiyah. Menurut dia, Prof Dawam juga berani menyuarakan perlindungan terhadap orang-orang yang tidak beragama.
Dalam sambutannya, Prof Dawam mengapresiasi Yap Thiam Hien Award 2013 yang diterimanya. Bagi Prof Dawam, anugerah ini adalah satu bukti dirinya tidak sendiri dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keberagaman di Negeri ini.
“Jadi, (anugerah) ini melegakan saya, bahwa saya tidak sendirian, saya tidak kesepian dalam memperjuangkan pluralisme, walaupun hal itu bertentangan dengan banyak orang di kalangan Islam sendiri,” ujar Prof Dawam.
Dalam siaran pers, Yayasan Yap Thiam Hien menjelaskan bahwa Prof Dawam terpilih setelah menyisihkan 23 nama kandidat. Dari total jumlah kandidat, Dewan Juri yang diantaranya terdiri dari Makarim Wibisono, Todung Mulya Lubis, Prof Saparinah Sadli, dan beberapa tokoh lainnya secara aklamasi sepakat menetapkan Prof Dawam.
“Serupa bambu yang bertahan di tengah badai, Beliau (Prof Dawam) teguh berdiri memperjuangkan dan membela prinsip-prinsip kesetaraan, kebebasan, dan pluralisme di Indonesia secara konsisten hingga hari ini meski intimidasi, ancaman, dan teror silih berganti menerpanya,” demikian penjelasan Yayasan Yap Thiam Hien tentang sosok Prof Dawam.
Ketua Yayasan sekaligus Dewan Juri, Todung Mulya Lubis mengenang Prof Dawam yang berani membela kelompok minoritas seperti Jemaat Ahmadiyah. Menurut dia, Prof Dawam juga berani menyuarakan perlindungan terhadap orang-orang yang tidak beragama.
Dalam sambutannya, Prof Dawam mengapresiasi Yap Thiam Hien Award 2013 yang diterimanya. Bagi Prof Dawam, anugerah ini adalah satu bukti dirinya tidak sendiri dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keberagaman di Negeri ini.
“Jadi, (anugerah) ini melegakan saya, bahwa saya tidak sendirian, saya tidak kesepian dalam memperjuangkan pluralisme, walaupun hal itu bertentangan dengan banyak orang di kalangan Islam sendiri,” ujar Prof Dawam.