Mantan Ketua KPK Taufiqurahman Ruki berpesan agar KPK lebih banyak menangkap koruptor ketimbang melakukan pencegahan. "Jika tak menangkap orang (koruptor), peran KPK akan ditanya banyak orang," kata Ruki saat menghadiri renungan Hari Antikorupsi sedunia di KPK, Selasa (9/12).
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini sependapat porsi pencegahan dengan penindakan memang harus sejajar dilakukan KPK. Namun, dalam situasi yang belum stabil seperti ini, porsi penindakan memang harus lebih banyak dilakukan.
"Jangan ragu, tangkap, tangkap para koruptor," ujar Ruki disambut tepuk tangan penuh semangat dari hadirin.
Dia juga mengingatkan, seluruh komponen KPK adalah pejuang dalam pertarungan memberantas korupsi, bukan menjadi gladiator. Menurutnya, dalam sebuah pertarungan, apabila gladiator kalah lalu mati, maka dia akan mendapat cemoohan dari publik.
"Tetapi, jika pejuang bertarung, lalu kalah dan mati, dia tetap dikenang banyak orang karena memperjuangkan yang benar," tandas Ruki.
Dia melanjutkan, pemberantasan korupsi akan selalu menghadapi risiko. Seperti yang dialami Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah saat berurusan dengan kepolisian. "Itu risiko kecil, masih ada risiko lain yang mungkin lebih besar," tandas Ruki.