Sanksi Disiplin dan Pidana Harus Paralel Hadapi Match Fixing
Berita

Sanksi Disiplin dan Pidana Harus Paralel Hadapi Match Fixing

Agar pengaturan skor bisa dengan mudah terbongkar.

ALI
Bacaan 2 Menit

Sebagai informasi, kasus pengaturan skor dalam sepakbola memang sedang dalam pembahasan di dunia internasional. Bulan lalu, Organisasi Pemain Sepakbola Profesional Internasional, FIFPro menjadikan match fixing sebagai salah satu topik bahasannya dalam Kongres di Slovenia.

Sebelumnya, Direktur Keamanan FIFA Ralf Mutschke mengingatkan bahwa kompetisi sepakbola saat ini telah berubah karena mulai disusupi oleh pelaku kriminal secara terorganisasi, terutama dalam manipulasi pertandingan dan pengaturan skor.

“Kita melihat pengatura skor dan manipulasi pertandingan sebagai ancaman global. Seperti virus kanker yang terus menyebar. Saya tak melihat ada tempat yang aman dari match fixing dan match manipulaiton di dunia ini. Semua region di dunia ada ancaman yang sama,” ujar Ralf dalam Kongres International Association of Sports Law di Bali, bulan lalu.

Sedangkan, Direktur Indonesia Lex Sportiva Insituta Hinca Pandjaitan berpendapat negara –termasuk hukum pidana- seharusnya tak terlalu ikut campur dalam olahraga. Ia berpendapat biarkan penjatuhan hukuman berada di tangan federasi sepakbola, bukan di tangan negara bila ada kasus-kasus pengaturan skor.

Ketua Komdis PSSI ini mengatakan sanksi yang dijatuhi oleh federasi bahkan bisa lebih berat dari sanksi negara. “Contohnya, federasi bisa melarang pemain bermain seumur hidup. Itu kan seperti menjatuhkan kematian perdata kepada pemain itu. Sanksi negara yang bagaimana yang bisa seperti itu,” tutur pria yang mengaku menganut madzhab ‘Lex Sportiva’ ini.

Tags: