Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik optimis dengan pembentukan Satuan Kerja Sementara Pelaksana (SKSP) Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Menurutnya, satuan tersebut akan memenuhi target penerimaan negara dari sektor hulu migas seperti yang telah ditetapkan oleh DPR dan pemerintah.
“Pendapatan bruto kita dari industri hulu migas pada akhir tahun 2012 nanti diperkirakan sebesar AS$62, 243 miliar,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (26/11).
Jero menjelaskan, dari target yang telah ditetapkan, sebesar AS$35,9 miliar menjadi hak negara. Sedangkan dari Kontrak Kerja Sama (KKS), kata Jero, negara akan mendapatkan bagian sebesar AS$10,6 miliar atau sekira 17 persen dari total pendapatan.
Dikatakan Jero, jika target tersebut tercapai, bukan tidak mungkin sektor hulu Migas akan mampu memenuhi target penerimaan dari pemerintah sebesar 107 persen dari target APBNP.
Dalam rangka melakukan penghematan, mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu menginstruksikan agar SKSP Migas mengubah budaya organisasi. Tujuan mengubah budaya organisasi agar pencitraan yang selama ini ada terhadap BP Migas tidak melekat kepada SKSP Migas. Misalnya, SKSP Migas cepat merespon dengan cara menurukan standar fasilitas kedinasan pejabat.
Tidak hanya itu, pemberian pendidikan dan pelatihan tidak akan dilakukan di luar kantor. Langkah tersebut, kata Jero, dinilai mampu menghemat keuangan sebesar Rp60 miliar. Kementerian ESDM jugamengusahakan agar semua inhouse training dilakukan di dalam kantor.
“Saya rasa ini perlu diapresiasi oleh kita semua karena akan menghasilkan penghematan sekitar Rp60 miliar per tahun,” pungkasnya.