PT Dirgantara Indonesia (Persero) melaksanakan pembenahan diri skala besar. Yaitu dengan menerapkan program restrukturisasi dan revitalisasi agar bisa guna menghadapi tantangan bisnis kedirgantaraan.
"Pasar industri kedirgantaraan semakin kompetitif. PTDI harus siap menghadapi tantangan itu agar tetap eksis," kata I.P. Windu Nugroho, staf senior Divisi Komunikasi PTDI kepada pers di Bandung, Selasa (4/12).
Program restrukturisasi dan revitalisasi mencakup organisasi, keuangan, SDM. Serta perbaikan sistem informasi teknologi, permesinan, dan lainnya. "Restrukturisasi ini berdasarkan arahan pemerintah saat pelantikan manajemen baru Oktober lalu," kata Windu.
Revitalisasi PTDI dibantu tenaga ahli dari Airbus Military sebagai mitra bisnis utama saat ini. Kerja Sama PTDI dan Airbus Military dalam pembuatan dan pengembangan pesawat terbang di Indonesia sejak 1976.
Windu menambahkan Airbus telah memutuskan pemindahan produksi pesawat C295-nya dari Sevilla di Spanyol ke Bandung. Kerjasama PTDI-Airbus Military itu antara lain dalam Perjanjian Kerjasama Strategis (Strategic Collaboration Agreement), Perjanjian Beregu (Teaming Agreement), Perjanjian CN295, Perjanjian Kolaborasi Industri (Industrial Collaboration Agreement).