Ini Rekam Jejak Mossack Fonseca, Law Firm di Panama Papers
Utama

Ini Rekam Jejak Mossack Fonseca, Law Firm di Panama Papers

Mossack Fonseca pernah mendapatkan sertifikat ISO 9001 untuk kualitas jaminan mutu pada tahun 2008.

Oleh:
RIA
Bacaan 2 Menit
Logo Mossack Fonseca. Foto: Twitter @Mossfon
Logo Mossack Fonseca. Foto: Twitter @Mossfon
Dalam pengungkapan praktik penyembunyian aset dan penghindaran pajak yang diduga dilakukan sejumlah pengusaha, politisi, dan banyak pihak lain yang bertajuk “Panama Papers”, law firm bernama Mossack Fonseca & Co. (MF) disebut-sebut sebagai dalang utama dalam kegiatan yang laporannya kini tengah menjadi topik hangat masyarakat dunia.

Kantor hukum asal Panama ini dilaporkan telah berkolaborasi dengan beberapa institusi bank dalam rangka memenuhi kebutuhan klien mereka yang ingin asetnya disembunyikan. Dalam laporan investigasinya, Tempo, bahkan tak segan menyebut MF sebagai law firm yang kerap bergerak di “kegelapan”.

Ramai diperbincangkan karena hasil laporan investigasi yang dimotori oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), hukumonline mencoba mengangkat kisah lain dari MF. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut rekam jejak kantor ini.

Cikal bakal MF berawal dari kantor milik Jurgen Mossack yang didirikan pada 1977. Berselang sembilan tahun kemudian, Mossack akhirnya melakukan merger dengan kantor kecil milik lawyer sekaligus penulis bernama Ramon Fonseca. Kebersamaan mereka terus terjalin hingga mencapai usia lebih dari 30 tahun. “Bersama-sama, kita telah menciptakan monster,” ucap Ramon Fonseca dikutip dalam laporan ICIJ.

Terbukti, hingga saat ini, kedua pendiri tersebut telah berhasil membuat cabang kantor hukumnya di 33 (angka ini hukumonline peroleh berdasarkan data dalam website MF, red) wilayah lain. Di antaranya Mossack Fonseca dapat ditemukan di Inggris, Belanda, Kolombia, Swiss, Israel, Arab, Peru, Hong Kong, Thailand, dan yang paling dekat dengan Indonesia dapat ditemui di Singapura.

Sementara itu, berdasarkan company profile atau profil perusahaan yang dilansir oleh The Legal 500, associate yang dimiliki Mossack Fonseca berjumlah 551 orang. Sedangkan partner yang menggawangi berjalannya kantor hanya terdiri dari dua orang, yang tak lain adalah Mossack dan Fonseca sendiri.

Beragam layanan jasa hukum ditawarkan oleh MF dalam website resminya, www.mossfon.com. Mulai dari hukum kekayaan intelektual, hukum korporasi, hukum di bidang penerbangan, maritim dan pelayaran, sampai hukum telekomunikasi. Tak ketinggalan MF menawarkan konsultasi hukum mengenai investasi dan manajemen pajak serta fiskal.

Spesial fitur yang ditawarkan oleh MF adalah layanan 24 jam dalam sehari. Para klien dan potensial klien, bisa berkonsultasi dengan pengacara-pengacara di kantor utama MF di Panama, melalui layanan online eksklusif yang dikembangkan oleh kantor yang diakui sebagai firma hukum tier 1 atau berada di peringkat atas dalam penanganan offshore oleh The Legal 500 ini.

Hal lain yang juga menjadi kebanggaan MF adalah prestasi mereka sebagai penerima penghargaan ISO 9001 (terkait kualitas jaminan mutu, red) di tahun 2008. Mereka menjadi yang pertama dan satu-satunya kantor hukum yang menerima sertfikasi serupa di Panama, klaim MF ini ada di laman websitenya.

“Lewat standar ISO 9001:2008, secara resmi dan independen, lembaga penilaian ini telah mengakui satu hal yang tak terpisahkan dari Mossack Fonseca dalam menjalankan bisnis, yaitu keunggulan dalam melayani klien merupakan prioritas utama,” begitu tertulis dalam laman tersebut.

Dalam laman lain, MF pun menjamin keamanan informasi kliennya dengan menggunakan layanan enkripsi Secure Socket Layer (SSL) dari VeriSign. “Informasimu tidak akan pernah lebih aman dibandingkan dengan berada dalam portal klien Mossack Fonseca,” begitu lah kurang lebih bunyi tagline MF.

Sayangnya, ternyata jaminan dari kantor hukum tersebut tak sepenuhnya bisa dipegang. Buktinya, terhitung sejak awal April 2016, sekitar 11.5 juta dokumen berhasil dibuka dan dipublikasikan dalam Panama Papers. Termasuk juga di dalamnya nama-nama klien MF yang diduga mendirikan “perusahaan gelap” ikut terbongkar.
Tags:

Berita Terkait