Ada Prinsip Without Undue Delay dalam Kebocoran Data Konsumen Tokopedia
Utama

Ada Prinsip Without Undue Delay dalam Kebocoran Data Konsumen Tokopedia

Jika terjadi kegagalan dalam perlindungan terhadap Data Pribadi yang dikelolanya, Penyelenggara Sistem Elektronik wajib memberitahukan secara tertulis kepada pemilik Data Pribadi tersebut.

Moh. Dani Pratama Huzaini
Bacaan 2 Menit

 

Kemudian, Kemenkominfo dapat mengoptimalkan keseluruhan regulasi dan prosedur yang diatur di dalam PP No.71 Tahun 2019 dan Permenkominfo No.20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, untuk mengambil langkah dan tindakan terhadap pengendali data selaku penyelenggara sistem dan transaksi elektronik, juga memastikan pemulihan bagi para pemilik data.

 

Pemerintah dan DPR diingatkan untuk segera melakukan proses pembahasan RUU Pelindungan data Pribadi, dengan tetap mempertimbangkan situasi Covid-19 dan tetap menjamin partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan. Akselerasi proses pembahasan ini penting mengingat banyaknya peristiwa dan insiden terkait dengan eksploitasi data pribadi, di berbagai sektor.

 

Hasil penelusuran Elsam terhadap insiden kebocoran data pengguna Tokopedia ini setidaknya terjadi atas 12.115.583 akun. Kebocoran data tersebut terdiri dari alamat unik email, tanggal lahir, gender, nama, dan password. Insiden ini sendiri terjadi pada 17 April 2020, dan menghasilkan 15 juta rows data yang mulai diperjualbelikan melalui sejumlah dark web.

 

Sementara, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan keandalan sistem IT Tokopedia. YLKI menduga sistem IT di Tokopedia tidak cukup andal sehingga gampang diretas oleh pihak lain. Oleh karena itu, YLKI mendesak pihak Tokopedia untuk memberikan klarifikasi kepada publik terkait sistem atau teknologi yang dipakai dalam perlindungan data pribadi.

 

YLKI mempertanyakan apakah sistem perlindungan data pribadi di Tokopedia digaransi oleh pihak ketiga atau tidak. Selain itu, YLKI mempertanyakan berapa lapis sistem keamanan yang digunakan Tokopedia dalam melindungi data pribadi pengguna. "YLKI juga meminta pemerintah untuk turun tangan dalam kasus peretasan sistem IT di Tokopedia, guna memberikan perlindungan dan rasa aman konsumen," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, seperti dikutip Antara.

 

Tokopedia sendiri berdasarkan pantauan hukumonline telah mengingormasikan kepada para pengguna akunnya untuk memperbaharui password masing-masing. Peringatan ini disampaikan melalui surel para pemilik akun menyusul insiden kebocoran data terkait.  “Tokopedia saat ini tengah melakukan investigasi mendalam mengenai hal ini. Namun kami memastikan bahwa tidak ada kebocoran password yang dapat digunakan untuk login ke akun anda,” tulis surel tersebut.

 

Tags:

Berita Terkait