Perhelatan Musyawarah Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Munas PERADI) 2015 semakin dekat. Bursa calon Ketua Umum PERADI pun semakin ramai. Tidak hanya dari Jakarta, kandidat dari luar Jakarta pun muncul. Yan Apul, seorang advokat senior, berencana mengumpulkan para kandidat Ketua Umum itu dalam sebuah forum debat.
Kepada hukumonline, Yan Apul mengatakan pihaknya sedang menyiapkan sebuah acara debat antar kandidat. Menurut dia, panitia acara sudah terbentuk. Rancangan waktu pelaksanaan debat pun sudah ditentukan yakni 16 atau 17 Maret 2015. Tanggal pastinya, kata Yan, akan ditetapkan setelah tempat acara sudah definitif.
“Lagi cari tempat saya. Ini panitianya sudah saya bentuk,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (18/2).
Melalui acara debat ini, jelas Yan, para kandidat akan digali rencana-rencana programnya jika nanti terpilih sebagai Ketua Umum PERADI. Misalnya, soal pertanggungjawaban keuangan organisasi, program bantuan hukum pro bono, atau bagaimana mempersatukan advokat yang tersebar di sejumlah organisasi.
“Uang itu (yang dimiliki PERADI, red) dijadikan apa? Apa dia bikin begitu saja? Apa dia bikin misalnya bantuan hukum dimana-mana? Itu pertanyaan yang barangkali menjadi pertanyaan kepada calon-calon ketua supaya dia jangan cari uang tapi uangnya nggak dipakai buat perkembangan bantuan hukum,” tutur Yan.
Yan katakan, rencana acara debat ini telah ia gaungkan kepada para calon Ketua Umum. Diprediksi Yan, setidaknya ada lima kandidat yang nantinya akan berpartisipasi. Sekalipun ada kandidat yang tidak mau ikut di dalam acara ini, menurut Yan, tidak masalah karena memang sifatnya tidak wajib.
“Yang nggak mau ikut ya nggak apa-apa. Kan itu juga buat dia (calon ketua umum, red) kampanye,” imbuhnya.
Yan mengklaim sejumlah kandidat seperti James Purba, Juniver Girsang, Fauzie Yusuf Hasibuan, dan Luhut MP Pangaribuan sudah menyatakan bersedia berpartisipasi.
Dimintai konfirmasinya, Jamaslin James Purba mengapresiasi rencana acara debat yang dirancang oleh Yan Apul. Namun sayangnya, James mengatakan tidak dapat ikut dalam acara debat tersebut. Dia beralasan sibuk karena harus mengunjungi sejumlah daerah dalam rangka sosialisasi pencalonan dirinya.
“Saya sibuk banget karena harus roadshow (berkunjung) ke sejumlah daerah termasuk juga mengantar tim sepakbola PERADI ke Thailand untuk ikut Asia Lawyers Cup,” sebut James melalui pesan singkat, Rabu malam (18/2).
Kandidat lainnya, Juniver Girsang mengaku belum mengetahui rencana acara debat yang diprakarsai. Namun, Juniver yang maju sebagai calon Ketua Umum bersama Harry Ponto sebagai calon Wakil Ketua Umum menyatakan siap berpartisipasi jika memang diundang.
“Siapapun yang mengundang dengan tujuan untuk kebesaran advokat dan tujuannya adalah rekonsiliasi, saya mendukung debat, dan saya akan ikut kapan dan dimana pun,” ujar Juniver kepada hukumonline.
Dia berpendapat, seharusnya kegiatan debat ini diprakarsai oleh PERADI agar dapat mengukur ‘fair play’. Namun dengan adanya orang yang sukarela mengadakan debat ini untuk tujuan fit and proper calon ketua umum, Juniver setuju dan mengapresiasi hal tersebut.
“Saya hargai usaha-usaha bagaimana memperkenalkan calon itu. Kemudian diuji nanti bagaimana kapabilitasnya, kepeduliannya, apa programnya untuk advokat dan PERADI,” pungkasnya.
Kepada hukumonline, Yan Apul mengatakan pihaknya sedang menyiapkan sebuah acara debat antar kandidat. Menurut dia, panitia acara sudah terbentuk. Rancangan waktu pelaksanaan debat pun sudah ditentukan yakni 16 atau 17 Maret 2015. Tanggal pastinya, kata Yan, akan ditetapkan setelah tempat acara sudah definitif.
“Lagi cari tempat saya. Ini panitianya sudah saya bentuk,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (18/2).
Melalui acara debat ini, jelas Yan, para kandidat akan digali rencana-rencana programnya jika nanti terpilih sebagai Ketua Umum PERADI. Misalnya, soal pertanggungjawaban keuangan organisasi, program bantuan hukum pro bono, atau bagaimana mempersatukan advokat yang tersebar di sejumlah organisasi.
“Uang itu (yang dimiliki PERADI, red) dijadikan apa? Apa dia bikin begitu saja? Apa dia bikin misalnya bantuan hukum dimana-mana? Itu pertanyaan yang barangkali menjadi pertanyaan kepada calon-calon ketua supaya dia jangan cari uang tapi uangnya nggak dipakai buat perkembangan bantuan hukum,” tutur Yan.
Yan katakan, rencana acara debat ini telah ia gaungkan kepada para calon Ketua Umum. Diprediksi Yan, setidaknya ada lima kandidat yang nantinya akan berpartisipasi. Sekalipun ada kandidat yang tidak mau ikut di dalam acara ini, menurut Yan, tidak masalah karena memang sifatnya tidak wajib.
“Yang nggak mau ikut ya nggak apa-apa. Kan itu juga buat dia (calon ketua umum, red) kampanye,” imbuhnya.
Yan mengklaim sejumlah kandidat seperti James Purba, Juniver Girsang, Fauzie Yusuf Hasibuan, dan Luhut MP Pangaribuan sudah menyatakan bersedia berpartisipasi.
Dimintai konfirmasinya, Jamaslin James Purba mengapresiasi rencana acara debat yang dirancang oleh Yan Apul. Namun sayangnya, James mengatakan tidak dapat ikut dalam acara debat tersebut. Dia beralasan sibuk karena harus mengunjungi sejumlah daerah dalam rangka sosialisasi pencalonan dirinya.
“Saya sibuk banget karena harus roadshow (berkunjung) ke sejumlah daerah termasuk juga mengantar tim sepakbola PERADI ke Thailand untuk ikut Asia Lawyers Cup,” sebut James melalui pesan singkat, Rabu malam (18/2).
Kandidat lainnya, Juniver Girsang mengaku belum mengetahui rencana acara debat yang diprakarsai. Namun, Juniver yang maju sebagai calon Ketua Umum bersama Harry Ponto sebagai calon Wakil Ketua Umum menyatakan siap berpartisipasi jika memang diundang.
“Siapapun yang mengundang dengan tujuan untuk kebesaran advokat dan tujuannya adalah rekonsiliasi, saya mendukung debat, dan saya akan ikut kapan dan dimana pun,” ujar Juniver kepada hukumonline.
Dia berpendapat, seharusnya kegiatan debat ini diprakarsai oleh PERADI agar dapat mengukur ‘fair play’. Namun dengan adanya orang yang sukarela mengadakan debat ini untuk tujuan fit and proper calon ketua umum, Juniver setuju dan mengapresiasi hal tersebut.
“Saya hargai usaha-usaha bagaimana memperkenalkan calon itu. Kemudian diuji nanti bagaimana kapabilitasnya, kepeduliannya, apa programnya untuk advokat dan PERADI,” pungkasnya.