Ahmad Basarah Harap ASEAN Tingkatkan Posisi Tawar pada Dunia
Pojok MPR-RI

Ahmad Basarah Harap ASEAN Tingkatkan Posisi Tawar pada Dunia

Dengan potensi ekonomi yang besar, diharapkan ASEAN dan mitranya dapat memiliki posisi tawar menghadapi perkembangan, salah satunya di Laut Cina Selatan.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 3 Menit

Blok Barat dan Tiongkok kini mengalami ketegangan di LCS setelah Tiongkok potensial untuk menjadi hegemoni ekonomi baru dunia pada 2050. Pertumbuhan ekonomi negeri ini tetap berada di angka 2,3 persen di akhir 2020, ketika ekonomi seluruh dunia terkena pandemi Covid-19. Ini mendorong perhatian blok Barat yang mengkhawatirkan China menjadi pemain tunggal dalam perekonomian pasca Covid-19. 

Ahmad Basarah juga mengingatkan, perjanjian kerjasama ekonomi ASEAN dalam kemitraan RCEP harus menjadi kemitraan yang menguntungkan seluruh anggota ASEAN. Dia berharap jangan sampai stabilitas negara di kawasan yang tercipta oleh prinsip non-intervensionis menjadi lahan subur bagi investasi sekaligus potensi konsumen dari negara-negara maju yang bermitra. 

‘’Kemitraan harus saling menguntungkan dan demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jangan sampai muncul anggapan bahwa ASEAN menjadi kawasan untuk produksi karena buruh murah, serta lokasi menjual produk hasil produksi pada saat bersamaan," Jelas Ketua Umum PA GMNI ini. 

Indonesia menjadi salah satu negara yang turut berkomitmen untuk mendirikan ASEAN, melalui deklarasi bersama di Bangkok pada 8 Agustus 1967 bersama Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Perkumpulan ini semakin membesar dengan bergabungnya Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Hingga kini ASEAN beranggotakan 10 negara.

Tags: