Nantinya, ASEAN Shine yang didanai oleh EU-SWITCH itu diharapkan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi serta efisiensi energi di kawasan ASEAN. Peningkatan itu rencananya akan dicapai dengan menambah pangsa pasar AC berefisiensi tinggi di negara-negara ASEAN. Selain itu, hambatan non tarif perdagangan akan dihilangkan melalui harmonisasi standar efisiensi energi untuk AC.
“Sebagaimana diketahui bahwa AC merupakan pengkonsumsi energi terbesar di sektor rumah tangga dan bangunan komersial. Penghematan energi di sektor rumah tangga dan komersial dapat mengurangi 28% atau sekitar 66.000 GWh dari konsumsi energi nasional,” ungkap Kepala Pusat Komunikasi Publik ESDM, Saleh Abdurrahman.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengatakan, program ASEAN Shine sejalan dengan upaya Pemerintah untuk meningkatkan efisiensi energi dalam rangka menjaga dan meningkatkan ketahanan energi nasional, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, PP No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi dan Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.
“Mengacu pada Kebijakan Energi Nasional, Indonesia memiliki target efisiensi energi berupa penurunan elastisitas energi kurang dari satu pada tahun 2025 dan penurunan intensitas energi sebesar 1% pertahun,” kata Rida.