Banyak Makan Korban, Walhi Desak Pemerintah Evaluasi PLTP Geothermal
Terbaru

Banyak Makan Korban, Walhi Desak Pemerintah Evaluasi PLTP Geothermal

Periode Juni 2007-April 2022 sedikitnya 7 orang tewas dan 80 orang mengalami luka akibat ledakan dan semburan gas beracun. Lumpur panas yang disertai gas berbahaya selain mengganggu kesehatan masyarakat juga merusak atap bangunan warga dan menurunkan produksi pertanian.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi kerusakan lingkungam
Ilustrasi kerusakan lingkungam

Kegiatan operasi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Geothermal kembali mengalami bencana. Walhi mencatat 24 April 2022 terjadi semburan gas disertai ledakan lumpur panas yang menjulang sampai 30 meter di area PLTP Sorik Marapi. Peristiwa itu menyebabkan 21 warga dilarikan ke Rumah Sakit (RS) dan aliran lumpur panas menggenangi sawah warga.

Manajer Kampanye Tambang dan Energi Walhi, Fanny Tri Jambore, mengatakan ancaman bencana pada operasi geothermal sudah terjadi berulang kali. “Walhi mencatat kegiatan operasional itu menyebabkan berbagai peristiwa ledakan dan semburan gas beracun yang mengancam keselamatan warga yang bertempat tinggal di sekitar area pembangkit listrik geothermal,” kata Fanny dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).

Walhi mencatat sedikitnya ada 9 kejadian. Pertama, 30 Juni 2007 PLTP Dieng Jawa Tengah, dimana pipa yang melintasi ladang warga meledak dan mengakibatkan 14 orang luka-luka. Kedua, sejak 2009 PLTP Mataloko Nusa Tenggara Timur menyemburkan lumpur panas serta gas berbahaya yang mengganggu pernapasan, merusak atap bangunan warga, dan menurunkan produksi pertanian.

Baca:

Ketiga, 25 Januari 2011 PLTP Sorik Marapi Sumatera Utara mengalami kebocoran gas dan menyebabkan 5 orang tewas karena menghirup gas beracun serta 32 orang dibawa ke RS. Keempat, sejak 2011 PLTP Ulumbu Nusa Tenggara Timur menyebabkan percepatan korosi pada atap seng bangunan warga dan menurunkan produkitivitas pertanian.

Kelima, 13 Juni 2016 PLTP Dieng Jawa Tengah mengalami ledakan pada sumur 30 dan mengakibatkan 1 pekerja tewas akibat luka bakar dan 5 pekerja lainnya luka-luka. Keenam, Oktober 2016-Januari 2017 WKP Panas Bumi Batu Raden Jawa Tengah terjadi banjir bandang berulang akibat pembukaan lahan pada kawasan hutan di lereng gunung Slamet untuk PLTP geothermal. Banjir mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan pemukiman warga serta gagal panen pada pertanian dan perikanan warga,

Ketujuh, 26 April 2020 PLTP Ijen Jawa Timur mengalami ledakan disertai kepulan awan panas. Akibatnya warga desa Kalianyar kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso panik. Beberapa hari setelah peristiwa itu masyarakat masih mengalami trauma dan ketakutan. Delapan, 12 Maret 2022 PLTP Dieng Jawa Tengah mengalami ledakan dibarengi semburan gas beracun. Kejadian itu menyebabkan 1 pekerja tewas dan 8 lainnya dilarikan ke RS.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait